Showing posts with label pengalaman tes. Show all posts
Showing posts with label pengalaman tes. Show all posts

Saturday, May 23, 2020

Tips Pengalaman Tes IELTS Kedua di IALF Palembang|Fashion Style

Kalau kalian perhatikan, blog saya miskin postingan sejak bulan lalu. Percayalah, saya juga merasa bersalah kalau absen mengisi blog setiap minggunya. Tapi fokus saya teralihkan karena harus belajar IELTS lagi untuk tes di awal Januari. Hampir dua tahun lalu saya pernah ikut tes di Kopenhagen, tapi nilainya belum memenuhi syarat minimum penerimaan kuliah Master. Iya, saya memang berencana lanjut kuliah di Eropa selepas au pair ini.

Karena di pertengahan Januari saya akan pulang dulu ke Palembang, saya berharap bahwa jadwal tes akan sama dengan jadwal kepulangan kesana. Kalau tidak, opsi lainnya saya harus ke Surabaya, Denpasar, atau Jakarta yang jadwalnya lebih sering. Tapi lumayan, bisa menghemat biaya ketimbang harus tes di Oslo yang harganya nyaris 5 juta rupiah!

Di Palembang sendiri tes IELTS diselenggarakan oleh IDP dan IALF yang jadwalnya kadang hanya sekali atau dua kali consistent with bulan. Biaya tesnya sebesar 2,nine juta rupiah dan hampir sama di seluruh Indonesia. Tapi kalau mesti tes di luar kota, artinya saya mesti keluar uang lebih dari 1 jutaan lagi. Makanya dari jauh-jauh hari saya berharap kalau jadwal tes di Palembang benar-benar bisa tepat dengan waktu saya disana.

Beruntungnya, tanggal tes dari IALF memungkinkan saya join ketimbang jadwal IDP yang seminggu lebih cepat. Untuk IALF, tes diadakan di Fotrust Education Service Palembang. Sedangkan tes oleh IDP diselenggarakan di Central International Education yang sebetulnya hanya selemparan batu dengan Fortrust.

Karena tidak ingin buang-buang uang kalau harus ikut tes lagi dan lagi, saya cukup serius belajar sekitar 1,5 bulan sebelum jadwal tes. Fokus utama saya adalah menaikkan skor Reading dan Writing yang di tes sebelumnya hanya mendapatkan 5.5. Saya tidak memiliki kiat khusus belajar, karena yang saya lakukan hanya latihan menjawab contoh soal setiap hari. Sumber latihan saya pun hanya satu, yaitu IELTS Exam Library . Tapi lumayan juga, berkali-kali mencoba contoh soal, saya bisa meningkatkan teknik screening dan scanning jawaban lebih cepat.

Sementara untuk Writing, saya mempelajari pola esai dari IELTS Advantage . Saya suka penjelasan dan teknik menulis esai disini. Dibandingkan Reading, saya sebetulnya latihan Writing kurang dari seminggu saja. Meskipun bahasa Inggris saya secara tertulis sangat pas-pasan, tapi mempelajari struktur esai yang diminta menjadi fokus utama. Seperti yang dikatakan si penulis, you just have to give what they want.

Saya juga tidak punya ekspektasi menaikkan skor general sampai harus 7 atau 8, karena syarat minimum kampus hanya 6.5. Lagipula saya sadar level bahasa Inggris saya sangat standar ditambah malasnya belajar. Makanya latihan dari satu atau dua sumber, mencari tahu trik menjawab soal, dan mengatur waktu dengan baik, adalah hal yang saya pelajari dan lakukan.

Speaking Test

Jadwal tes Speaking dilaksanakan satu hari lebih awal. Saya dikabari sekitar 10 hari sebelumnya bahwa jadwal tes saya jam 2 siang. Pihak pelaksana tidak banyak omong tentang harus membawa apa, kapan harus datang, namun intinya jangan telat.

Tiga puluh menit lebih awal, saya datang ke lokasi dan sudah ada dua orang peserta lainnya. Tidak seperti di Kopenhagen yang sangaton time, ternyata tes di Palembang super ngaret. Katanya saya akan tes jam 2 siang, ternyata pengujinya pun baru datang jam segitu. Belum lagi mereka ngerumpi dulu dan mesti menyiapkan ini itu. Setelah harus menunggu 20 menit lebih lama, saya baru memasuki ruangan tes.

Sama seperti tes terdahulu, saya cukup nervous di awal. Si pengujinya bapak-bapak tua yang berasal dari Amerika. Beliau cukup ramah tapi serius. Berikut pertanyaan yang diajukan ke saya;

Part 1:

. Do you figure or examine?

. Is it an amazing vicinity to study?

. If you would really like to exchange from your place of job, what it might be?

. Did you visit the cinema while you had been a child? Why?

. Is your favorite movie changing from time to time?

. Do you want going to the cinema now? Why?

. How often do you visit the cinema now? Why?

. Do you want consuming water from a bottle or faucet? Why?

. Do you observed buying bottled water is steeply-priced in your region? Why?

. Have you ever skilled when you had been thirsty however had not anything to drink? Why?

Part 2: A some distance away location

Let?S communicate approximately a place wherein is some distance away but you may visit inside the destiny;

. Where is it

. How could you pass there

. Why would you cross there

. Explain what might you do there

Part 3: Travel & Tourism

. Is it common for young people in your country to take a gap year after high school to go for travelling abroad?

. Do you think it is important for young people to travel? Why?

. Is it travelling abroad cheaper than travelling within Indonesia?

. Do you think tourism in your area brings a positive impact? Why?

Listening, Reading, dan Writing Test

Esoknya, dikabarkan bahwa tes akan dimulai jam 8 pagi dan setiap peserta harus datang 30 menit lebih awal untuk registrasi biometrik. Lucunya lagi, biometrik pun baru dimulai jam 8.30. Peserta tes hanya ada 9 orang. Tempat tesnya di ruangan kecil yang juga merupakan kelas kursus bahasa Inggris di Fortrust. Pengawas tes saat itu ibu-ibu yang sepertinya dosen bahasa Inggris. Setelah membacakan tata tertib sebelum masuk ke ruangan dan membagikan alat tulis, akhirnya tes pun baru dimulai jam 9!

Saat bagian Listening, audio speaker-nya cukup bersih dan bagus namun menurut saya lebih left-centered. Saya harus betul-betul fokus ke kuping kiri saat menjawab soal. Sedikit pesimis di bagian Listening ini karena saya merasa banyak jawaban yang asal tembak di Section 2 dan 3. Fokus saya hilang saat ada satu atau dua soal yang kelewatan.

Di bagian Reading, saya hampir kehilangan banyak waktu karena fokus di Section 1 dan 2 saja. Sementara Section 3 terlihat lebih sulit hingga akhirnya saya pun asal tembak lagi di 10 soal terakhir. Saya tahu, bagian terakhir pastilah yang tersulit. Tapi kali ini benar-benar bingung, sudah di-scan berkali-kali, saya merasa tidak menemukan jawaban.

Sementara tes Writing, Part 1 berupa 2 pie charts tentang kegiatan sukarelawan di berbagai sektor dan Section 2 berupa discussion essay yang topiknya tentang Berita; lebih mudah mempelajari isi berita lewat media cetak seperti koran atau via media digital seperti media sosial. Meskipun berusaha mengingat susunan paragraf yang sempat dipelajari, ternyata saya lupa membuat overview  secara umum. Tulisan saya juga tidak terlalu bagus, terkesan datar, namun setidaknya lebih dari minimum kata yang diminta.

Setelah selesai tes, saya sebetulnya cukup was-was juga. Merasa tidak yakin dengan skor akhir, sampai berusaha mengira-ngira sendiri berapa skor yang akan saya dapatkan. Kalau skor kali ini tidak memenuhi syarat universitas, artinya saya harus tes ulang di Eropa dengan biaya yang lebih mahal. Tapi saya pun yakin, skor 6.5 setidaknya sudah ditangan. I have tried my best though.

Tiga belas hari sesudah tanggal tes, saya sudah bisa mengecek skor via online di website ini . Deg-degan juga karena kalau gagal, uang pun melayang lagi. But... I PASSED IT! Skor saya betul-betul pas memenuhi syarat masuk universitas. Nilai Listening yang saya kira akan kecil, ternyata jadi yang paling besar. Sementara Reading saya yang kemarin hanya 5.5 lumayan naik jadi 6.5 meskipun dari hasil tembak-tembakan jawaban. Lalu Writing, hanya dapat 6.0 meskipun naik sedikit dari tes sebelumnya.

Overall, saya sangat bersyukur bisa tembus 6.5. Artinya, saya bisa absen belajar IELTS sampai beberapa tahun ke depan dan siap mendaftar ke kampus-kampus di Eropa. Hope me for the best!