Showing posts with label musim gugur. Show all posts
Showing posts with label musim gugur. Show all posts

Sunday, July 5, 2020

Tips 5 Alasan Kenapa Musim Gugur Adalah Musim Terbaik|Fashion Style

Bulan Oktober hampir selesai, tapi masih ada satu bulan lagi sebelum musim gugur tergantikan magisnya musim dingin . Meskipun lahir di musim semi, tapi saya suka hembusan semilir angin dingin-dingin empuk dan dedaunan garing yang hanya ada di musim gugur. Berikut lima alasan mengapa saya menyukai musim gugur dan kamu juga harus menyukainya!

1. Musim paling berwarna sepanjang tahun

Walaupun negara terbaik menikmati musim gugur adalah Kanada, namun beberapa jenis pepohonan yang ada di Eropa juga mulai terlihat cantik berganti warna di pertengahan musim. Mata kita yang tadinya teduh dan sejuk melihat pepohonan hijau di musim panas, menjadi lebih syahdu dan hangat ketika melihat hijaunya daun tergantikan warna merah, kuning, dan cokelat, hingga akhirnya gugur dan memenuhi tanah. Makna epiknya, entah kenapa sesuatu yang mati justru terlihat indah. Musim gugur juga mengajarkan kita untuk merelakan sesuatu yang memang harusnya pergi hingga tergantikan lagi yang baru. Heart struck!

2. Halloween and pumpkin

Halloween memang bukan budaya Eropa, tapi lebih ke budaya Amerika. Namun jangan salah, karena sudah cukup teradaptasi, akhirnya orang-orang Eropa juga menggelar pesta Halloween di penghujung bulan Oktober. Meskipun tidak seheboh di Amerika, tapi biasanya pesta yang digelar lebih privat dan seru.

Tidak suka pesta Halloween? Tenang, ada ajang memetik apel untuk dibuat penganan, mencari jamur di hutan, hingga memahat labu. Sup labu yang manis dan creamy pun biasanya sudah jadi soup of the day selama musim gugur.

3. Waktu terbaik liburan di Eropa

Musim-musim di Eropa memang tidak bisa diprediksi. Musim panas bisa menjadi petaka karena terus-terusan diguyur hujan. Musim dingin bisa jadi magis sekaligus mati rasa karena suhu yang gila-gilaan. Musim semi yang nan cantik juga terkadang masih bersalju hingga belum nyaman berjalan-jalan ke kota.

Musim gugur di Eropa bisa sedikit basah alias hujan di awal masuk musim. Namun temperatur sekitar 8 hingga 14 derajat di siang hari, masih cukup nyaman berjalan dan mengitari kota. Orang-orang juga kebanyakan sudah kembali konservatif namun tetap modis dengan paduan coat dan warna-warna gelap yang mulai mendominasi. Akhir bulan September, sepanjang bulan Oktober, hingga minggu pertama bulan November adalah waktu yang pas menikmati kota-kota Eropa selagi musim gugur. Kabar baik lainnya, tiket pesawat dan hotel bisa lebih murah karena bukan hi-season.

4. Snuggling time!

Kapan lagi menikmati empuknya bantal dan hangatnya selimut kalau bukan saat temperatur sedang turun? Karena energi sudah banyak terpakai saat musim panas, orang-orang yang tinggal di negara empat musim biasanya mulai kembali malas-malasan ketika musim gugur datang. Agenda akhir pekan yang tadinya nongkrong di kota, biasanya akan tergantikan dengan piyama, selimut, dan television di rumah.

5. Longer cozy evening

Tidak seperti musim panas yang terus-terusan terang hingga pukul 10 malam, di musim gugur, matahari akan tenggelam sekitar pukul 6 lalu terbit kembali pukul 7.30 pagi. Edisi sore santai pun jadi lebih panjang dan cozy. Memasukkan agenda minum cocktail bersama teman pun boleh ditambahkan di akhir pekan berikutnya. Tidak minum alkohol? Tenang, banyak juga kedai kopi yang tetap buka hingga jam 10 malam di beberapa negara di Eropa.

Monday, May 11, 2020

Tips Autumn Vibes di Norwegia|Fashion Style

Selepas kontrak dengan host family di Denmark , saya pikir 2017 adalah tahun terakhir merasakan musim gugur di Eropa. Namun ternyata saya salah, masih ada 4 tahun berikutnya lagi menikmati musim paling berwarna sepanjang tahun ini, karena saya memutuskan jadi au pair lagi dan lanjut kuliah di Norwegia . FYI, musim gugur adalah musim terfavorit saya dan ada beberapa alasan yang kamu juga harus menyukainya !

Beberapa tahun terakhir ini musim panas di Eropa sedang tidak bersahabat alias abnormal. Norwegia contohnya, dari yang biasanya stabil di angka 25 derajat paling tinggi, bisa tembus hingga  28-31 derajat sampai satu minggu penuh. Di bagian Barat Eropa lebih sadis, berminggu-minggu di angka 33-40 derajat! Orang tua profesor saya yang asli orang Italia sampai hijrah dulu ke Norwegia istirahat dari panasnya musim panas di Barat.

Musim gugur bisa jadi dirindukan karena transisi dari panasnya musim panas sebelum berperang melawan salju di akhir tahun.But hey, it's autumn again in Norway!

Tidak seperti tahun lalu saat daun-daun sudah mulai berguguran di awal Oktober, tahun ini sepertinya sedikit lambat di Norwegia. Tipikal musim gugur, hujan biasanya terus turun sepanjang hari membuat temperatur lembab dan lebih dingin. Meskipun begitu, pergantian warna dedaunan yang apik di sepanjang hutan membuat Norwegia menjadi salah satu negara yang tepat menikmati musim gugur di Eropa.

Musim gugur di sini juga mengawali semester baru bagi anak sekolahan, musim berburu burung liar dan mengumpulkan jamur-jamur di hutan, serta saatnya mengeluarkan pakaian hangat lagi! Apel di pepohonan juga sudah mulai memerah dan waktunya membuatapple cake.

Berbeda dengan Denmark yang identik dengan sup labu, di Norwegia lebih identik dengan sup jamur. Anak-anak kecil maupun orang dewasa biasanya pergi ke hutan untuk 'memanen' jamur liar, Kantereller, yang berwarna kekuningan. Padahal jamur ini juga tersebar di Denmark, tapi mungkin karena tak banyak hutan di Denmark, makanya berburu Kantereller lebih sering dilakukan oleh orang Norwegia.

Meskipun jamur liar ini tersebar dimana-mana, tetap disarankan untuk riset lebih dahulu jenis jamurnya seperti apa atau pergi bersama orang lokal untuk memberi tahu mana jamur yang tepat. Banyak sekali jenis jamur beracun di hutan yang kalau sampai termakan akibatnya bisa sangat deadly. Di awal musim gugur tahun ini, sudah ada 5 orang masuk rumah sakit karena mengkonsumsi jamur beracun.

FYI, Kantereller ini harganya juga mahal kalau sudah dijual di supermarket. Jadi kalau ada kesempatan 'memanen' langsung dari hutan, silakan ambil sebanyak-banyaknya. Orang-orang Norwegia biasanya mengeringkannya terlebih dahulu sebelum diolah menjadi sup jamur. Beberapa orang juga membuat mushroom sauce sebagai teman makan steak.

Seperti tahun sebelumnya, tahun ini saya berkesempatan lagi ikut host family berburu ke gunung. Sebetulnya saya tidak ikut memegang senapan, tapi lebih ke post-hunting. Sedihnya lagi, perburuan kali ini bisa jadi momen terakhir saya di Hemsedal karena host family akan pindah ke Swiss . Tak semua orang Norwegia jago hunting, lho, karena berburu pun harus punya izin memiliki senapan.

Walaupun sedikit sedih, tapi akhirnya saya bisa mencicipi blueberry liar langsung dari hutan! Dibandingkan blueberry yang dijual di supermarket, blueberry liar ini bentuknya lebih kecil. Organik, karena langsung dipetik dari alam. Karena warnanya juga lebih pekat, kebanyakan makan blueberry bisa membuat lidah jadi biru. Sama seperti Kantareller, kalau berkesempatan menemukan blueberry di hutan, jangan lupa petik yang banyak dan bawa pulang. Lumayan, bisa dijadikan selai atau teman makan oatmeal.

Di Oslo sendiri, kita bisa jalan-jalan ke hutan di daerah Holmenkollen atau menikmati dedaunan yang mulai menguning di sepanjang jalan. Bagi yang tertarik menjadikan musim gugur di Oslo jadi objek foto, saya sarankan datang ke Frognerparken untuk 'bermain' dengan tumpukan dedaunan kering, National Library kalau tertarik melihat dedaunan merah yang menjalar di sepanjang bangunan, Oslomarka kalau ingin mencicipi blueberry liar di hutan, ataupun berjalan santai di Damstredet menikmati rumah-rumah antik khas Norwegia ala abad ke-19.

Datang ke Eropa saat musim gugur dan berniat memberi oleh-oleh ke kerabat di Indonesia tanpa perlu merogoh kocek? Ambilah dedaunan yang mulai berguguran tapi batangnya masih segar dan warnanya masih cerah. Lalu simpan di dalam lembaran buku untuk mempertahankan bentuk aslinya. Jika disimpan 2-3 minggu berikutnya tanpa terkena sinar matahari, warna dan bentuk asli daun akan tetap terlihat cantik. Kalau mau, kita juga bisa menuliskan nama kota serta tahun musim tersebut di atas daun, lalu menuliskan pesan kecil bagi teman atau keluarga sebagai hadiah. Isn't it more personal and authentic? Dedaunan ini juga bisa dipajang atau dijadikan pembatas buku, lho!

Autumn in Europe is definitely amazing! Setiap tempat di Eropa tentu saja punya pemandangan unik tersendiri yang bisa dinikmati sepanjang musim gugur. Tapi karena musim ini memang sangat identik dengan dedaunan yang berwarna-warni, area yang banyak hutan dan pepohonan mapelnya masih menjadi tempat terbaik menikmati musim gugur, Norwegia salah satunya.

Musim gugur juga erat kaitannya dengan kenyamanan dan perasaan mellow. Cokelat hangat, selimut lembut, sweater wol, serta mild temperature yang membuat kita malas keluar rumah. Satu lagi, Oktober juga sangat identik dengan Oktoberfest atau pesta bir serta Halloween! Just be ready to get hammered and 'trick or treat?'!