Showing posts with label finlandia. Show all posts
Showing posts with label finlandia. Show all posts

Saturday, June 27, 2020

Tips Memahami Keheningan Cowok Finlandia dalam Tiga Bahasa|Fashion Style

Yuk, curcol soal cowok-cowok Eropa lagi! :p

Seriusan, dari sekian kali berkencan dengan para cowok Eropa, hanya cowok dari bangsa satu ini yang membuat saya pusing bukan main. Finlandia, negara bagian utara Eropa yang masuk ke dalam wilayah Nordik meskipun letaknya lebih dekat dengan Rusia dan Eropa Timur.

Ketertarikan saya dengan Finlandia sebenarnya bermula sejak kuliah. Tidak jarang, dosen saya menyebut-nyebut sistem edukasi Finlandia yang terbaik seluruh dunia hingga sering dijadikan tempat untuk studi banding. Karena hal inilah, di awal semester 6 saya nekad belajar bahasa Finlandia secara otodidak!

Hijrah ke Belgia dan Denmark, membuat saya lupa kalau pernah belajar bahasa Finlandia. Hingga suatu ketika, perkenalan saya dengan seorang cowok asli Finlandia pun muncul.

"Hauska tutustua! (Senang berkenalan dengan kamu!)" kata saya saat tahu dia berasal dari Finlandia.

"Wow! Kamu bisa bahasa Finlandia?" katanya takjub sambil tepuk tangan.

"Ei (Tidak). Cuma ingat minun nimeni on Nin (nama saya Nin)."

"M รค  oon Jan (saya Jan)," kata seorang  cowok imut yang sering bolak-balik Finlandia-Denmark dan sudah mapan di usianya yang baru 24 tahun saat itu.

Jan, you are a sweet bastard, seriously! Gara-gara cowok ini, saya jadi tergila-gila dengan cowok Finlandia dan negaranya. Gara-gara cowok ini juga, saya akhirnya belajar tentang Finlandia lebih jauh. Tapi, gara-gara dia juga saya merasa di-PHP!

Ladies, cowok Finlandia yang kalian kenal via internet akan sungguh berbeda jika bertemu secara langsung di benua mereka. They are super confusing! If you do not know how they are.

No small speak, please!

Awal mula berkenalan dengan Jan, saya dan dia sebenarnya lebih banyak bicara through texting. Sama seperti tipe cowok pada umumnya, Jan juga senang mengobrol, berbagi gambar dan suara, hingga kadang suka gombal di WhatsApp.

Tapi karena saya tidak tahu anehnya cowok Finlandia, beberapa minggu kemudian ada yang berubah dari cowok ini. Tiap kali ingin mengobrol, pasti saya duluan yang memulai. Gaya bicaranya pun sudah mulai hemat, tidak lagi boros seperti awal-awal dulu.

Frustasi, bingung, pusing, lalu selalu berasumsi dan menanyakan entah apa yang terjadi dengan cowok ini, saya akhirnya mantap berkesimpulan kalau Jan memang tidak suka dengan saya. Tidak seperti cowok lainnya, yang kalau tertarik dengan cewek pasti penuh dengan rasa penasaran, Jan malah sebaliknya.

Hingga akhirnya, saya mempelajari satu hal baru tentang orang-orang Finlandia; mereka tidak suka basa-basi! Gara-gara rasa frustasi terhadap sinyal Jan, saya akhirnya ikut mempelajari karakter orang Finlandia lewat Finnish Nightmares . I am suddenly falling in love with the character, Matti!

Matti adalah karakter komik yang diciptakan oleh Karolina Korhonen yang memiliki sifat dasar orang-orang Finlandia yang introvert, menyukai ketenangan, Personal area, sopan, dan tidak suka berbasa-basi.

Dari Finnish Nightmares, secara tidak langsung saya jadi paham karakter orang-orang Finlandia yang memang mirip Jan. Ibarat kata, orang-orang Finlandia itu seperti komputer yang hanya bisa menjawab pertanyaan tanpa bertanya balik. Pfft.

How they reply your text?

Natal tahun lalu, saya memang sengaja memotret pohon Natal di rumah dan mengirimkan ucapan selamat Natal ke beberapa kontak di WhatsApp. Termasuk para cowok-cowok Eropa yang masih berhubungan dengan saya via texting.

MERRY CHRISTMAS, (insert nama yang dikirimi pesan)!

Beginilah cara mereka membalas pesan saya:

Lihat cara seorang cowok Finlandia membalas pesan saya? Double pfft? Iya!

Saat mengirim pesan ke doi, saya memang sengaja menuliskan Selamat Natal ke dalam bahasa Finlandia. Lalu dibalas "begitu saja" oleh doi, kiitos samoin (sama-sama ya).

Drunken grasp

Ladies, kalau kalian memang sempat terlanjur jatuh hati dengan para cowok Finlandia, jangan dulu mudah berasumsi kalau mereka tidak tertarik dengan kita ya. Cowok Finlandia memang tidak ekspresif, pemalu, dan irit bicara.

Bagi mereka, diam itu emas. Ini benar-benar kenyataan, lho, bukan hanya pepatah. Daripada tidak ada kata-kata baik yang bisa diucapkan, cowok Finlandia yang fasih berbahasa Swedia dan Inggris pun lebih baik tidak bicara satu kata pun.

Meskipun terlahir ganteng dan menawan, cowok Finlandia juga termasuk tidak percaya diri. Makanya kebanyakan cowok Finlandia pembawaannya misterius dan cool, but so insecure and craving for love inside.

So, how to make Finns talk? Give them vodka! Yessh, orang-orang Finlandia juga terkenal dengan alkohol dan raja mabuk. Katanya, alkohol dapat membantu mereka lebih percaya diri saat mendekati lawan jenis. Alkohol juga yang membuat mereka lebih terbuka dan nyaman diajak bicara. But, I do not know if it's always good to have a first date in the bar.

Master of friend area

Sudah dekat dengan cowok Finlandia, sudah diajak jalan, tapi tiba-tiba dia menghilang dan semakin membingungkan?! How come??!!

Cowok Finlandia memang sangat berhati-hati untuk jatuh cinta, terutama dengan gadis-gadis asing yang mereka temui saat travelling. Meskipun si cewek cantik jelita bak malaikat, tapi kalau ternyata si doski tinggal di Antartika, cowok Finlandia berani saja bye.

Meskipun benci dengan cuaca dingin tanpa henti, tapi cowok Finlandia juga sangat cinta dengan negara mereka. Sangat sulit sekali mengajak si cowok pindah ke negara lain jika kalian memang sedang berada di proses ingin melangsungkan pernikahan. Mereka sangat girang bisa jalan-jalan dan tinggal di negara lain, tapi tidak untuk waktu yang lama. No matter where, they always call Finland a home.

Jadi kalau sudah tahu akan LDR ataupun hubungan tidak akan berlanjut hanya karena jarak, cowok Finlandia lebih baik kabur dan meninggalkan si cewek. Saya pernah mengobrol dengan cowok Finlandia yang tinggal di Tampere dan gebetan doi yang ada di Helsinki.

"It's only two hours driving, right?" tanya saya menguatkan niatnya untuk tetap mengejar si cewek.

"Yes, it is. Tapi susah. Dia tinggal di asrama kampus. Sementara saya juga susah untuk mengambil cuti di hari kerja. It is just so difficult for us."

Jadi sebelum memastikan si doi benar-benar menginginkan komitmen, sebaiknya lupakan saja keinginan untuk pacaran kalau kalian memang tinggal di tempat yang berjauhan. Kecuali, si doi memang tipe pejuang dan petualang yang rela menerobos hutan, badai, dan angin kencang demi bertemu dengan sang tercinta.

Honesty

Katanya, orang-orang Finlandia adalah bangsa paling jujur sedunia. Karena irit bicara, orang-orang Finlandia juga tidak kebanyakan gombal dan berkata-kata manis demi memanjakan pasangan. Selain sulit sekali mengatakan kata I LOVE YOU, mereka lebih suka menyatakan rasa sayang lewat perbuatan ketimbang perkataan.

Orang-orang Finlandia juga menghargai kejujuran, makanya omongan mereka kebanyakan memang benarnya. Jadi, jangan berasumsi kalau mereka hanya gombal saat mengatakan kita cute, cantik, ataupun pintar. Sulit sekali, lho, bagi mereka untuk memuji seseorang dari dalam hati, apalagi untuk si gebetan yang sedang mereka taksir. Take their words more, but actions the most :)

Finnish vs Finnish-Swedish

Walaupun orang-orang asli Swedia hanya kurang dari 10% yang menempati Finlandia, namun kedua bangsa ini masih susah sekali berdamai hingga sekarang.  Orang Finlandia asli yang kebanyakan petani ataupun tukang kayu, sering dipandang down oleh orang keturunan Swedia yang lebih kaya dan sering membawa mobil mewah kemana-mana.

Dari gaya cowok-cowoknya, sebenarnya cowok asli Finlandia lebih maskulin ketimbang keturunan Swedia. Cowok Finlandia dianggap lebih macho karena pandai membuat rumah dan bekerja di hutan. Sementara, cowok keturunan Swedia dianggap lebih flamboyan karena terlalu stylish dan selalu bangga dengan bahasa Swedia mereka.

Kalau dilihat dari fitur muka dan gayanya pun, cowok keturunan Swedia lebih kebanyakan seperti para manusia Skandinavia umumnya; so stylish, blonde, and hot. Sementara cowok Finlandia, saya merasa mereka memiliki muka yang khas dan sedikit mirip-mirip di bagian mata dan hidung; perfectly fit, strong, cute, and very casual.

How to realize if they like you?

Kalian tahu pembalap asal Finlandia, Kimi Raikkonen? Coba saja cek di Youtube bagaimana ekspresi dan reaksi Kimi saat diwawancara. It seems like he hates all the questions! Haha.

Sama seperti cowok Finlandia lainnya, Kimi juga termasuk yang tidak ekspresif. Saat marah, bahagia, ataupun sedih, ekspresi Kimi hanya bisa datar. Ketidakespresifan cowok Finlandia ditambah lagi betapa iritnya mereka bicara, membuat kita para cewek bingung menerjemahkan sinyal cinta mereka. Does he like me? Does he care with me?

So, ladies, I am no longer a Finnish-guy-expert, but possibilities are these symptoms might be close to his behavior while he is inquisitive about you!

1. He is replying your text. Kalau kalian memang rajin textingan dan meskipun si cewek duluan yang selalu texting duluan, tapi selama si cowok masih rajin membalas, it is a clear sign that he likes you. Titik.

2. Dia jujur saat memberikan pujian. Meskipun sulit untuk mengungkapkan rasa suka, tapi cowok Finlandia selalu berusaha untuk memberikan sinyal positif ke si cewek meskipun sedikit.

3. Cowok Finlandia juga terkenal sweet, lho! Saat kamu datang atau pulang dari travelling, mereka tidak segan untuk menjemput ke bandara dan menawarkan menginap di tempat mereka. It happened to me once.

4. Karena memiliki rasa percaya diri yang rendah, cowok Finlandia juga sebenarnya sangat open menjalin hubungan dengan gadis asing asalkan si cewek mau diajak pindah ke negara mereka. Bagi mereka, cewek-cewek asing lebih ramah dan terbuka ketimbang cewek asli Finlandia.

5. You need to be a leader! Jangan takut texting duluan, mengajak jalan duluan, mencium duluan, ataupun menanyakan tentang perasaan si cowok duluan. But, please, don't freak him out! :D

Cowok Finlandia memang sedikit aneh, membingungkan, dan sedikit bicara, tapi bisa jadi merekalah tipe cowok independen dan macho yang kamu cari. Tapi sekali lagi, sebelum berpikiran aneh-aneh terhadap mereka, cobalah untuk lebih dulu mengerti dan belajar budaya Finlandia yang tidak seekspresif dan terbuka orang Indonesia. Moi moi!

Friday, June 26, 2020

Tips Sauna Asli Finlandia, Wajib Bugil!|Fashion Style

Kunjungan saya ke Helsinki kali ini sebenarnya tidak lama, hanya 3 hari. Sebelum berpindah kasur ke Tallinn keesokkan harinya, saya harus mencoba sauna asli Finlandia terlebih dahulu.

Tidak banyak yang tahu memang kalau sauna sebenarnya berasal dari Finlandia. Budaya sauna sendiri sudah jadi tradisi orang Finlandia jauh sebelum Masehi. Sampai sekarang, kabarnya sudah ada 3 juta tempat sauna yang tersebar di seluruh Finlandia.

Jangan bayangkan sauna cutting-edge yang sering kita jumpai di pusat kebugaran, pemandian umum dan kolam berenang, ataupun salon. Faktanya, sauna asli Finlandia jauh dari apa yang kita bayangkan selama ini.

Lupakan soal handuk atau baju renang, karena nyatanya tidak boleh ada sehelai benang pun yang menutupi tubuh selama di ruang sauna. Lupakan juga soal betapa harmoninya sauna dengan aroma lilin ataupun wewangian, karena sauna Finlandia asli tidak ada wangi-wanginya sama sekali.

Aneh mungkin ya bagi kita yang tidak terbiasa. Tapi sebenarnya hal itu dilakukan karena memang ada alasannya, lho. Sauna berfungsi sebagai kesehatan saat pori-pori kulit kita berusaha mengeluarkan racun di dalam tubuh. Proses mengeluarkan racun ini justru tidak maksimal jika tubuh tertutupi oleh kain seperti handuk atau pakaian renang. Selain itu, orang Finlandia juga kadang menggunakan dedaunan birch untuk disebat-sebatkan ke tubuh yang fungsinya untuk membuat kulit lebih halus.

Orang Finlandia yang karakternya sangat tertutup dan jarang bicara, biasanya akan sangat terbuka di ruang sauna. Bagaimana tidak, hanya ada kamu dan mereka di ruangan yang begitu kecil. Mau tidak mau, percakapan pun sering terjadi di antara orang-orang yang tidak saling mengenal ini.

Saat datang ke Helsinki dan meminta rekomendasi ke Jan, seorang kenalan Finlandia , Jan justru menjawab begini: Bagi saya, sauna terbaik itu justru ada dua. Satu, di tempat pribadi. Dua, di tempat teman.

"Yah, saya kan tidak punya keduanya disini," balas saya.

"Too bad kamu datang pas weekend. Saya hanya bisa menggunakan sauna di apartemen ini setiap Rabu."

Daripada menunggu rekomendasi Jan yang sepertinya juga tidak pernah sauna di tempat publik, akhirnya saya cari-cari saja through internet. Karena hari itu sudah jam 6 sore, banyak tempat sauna yang akan tutup jam 7 atau eight malam. Belum lagi saya mesti naik kendaraan umum, siap-siap, dan segala macamnya, sepertinya tidak sempat lagi.

Hingga akhirnya saya menemukan tempat yang tutup hingga jam 9 malam, Sauna Arla namanya. Beruntung sekali, ternyata sauna ini hanya 12 menit jalan kaki dari penginapan saya di Vallila. Harganya juga murah, €12, tempat antara laki-laki dan wanita dipisah, dan terkenal sebagai salah satu sauna tradisional yang ada di Helsinki. Sempurna!

Saat saya datang, beberapa orang lelaki tengah berbalutkan handuk dan duduk-duduk di luar. Biasanya orang-orang ini rehat sejenak dari uap panas sauna, minum bir, lalu kembali lagi ke ruang sauna.

Seorang bapak di lobi yang sangat kecil menyambut saya ramah dengan aksen Finlandianya yang begitu kental. "Twelve euro, please. Tapi, ada satu hal yang mesti kamu tahu, kami hanya menerima uang tunai."

"That's perfect because I only have cash."

"Kamu punya handuk? Kalau tidak, kamu bisa menyewa disini. Harganya ?2."

Karena kebetulan tidak bawa handuk, akhirnya saya sewa saja di tempat. Sebetulnya saya juga ingin membeli daun birch seharga ?7. Tapi kelihatannya mereka hanya menjual birch yang beku, bukan yang segar.

Saat saya berada di lobi, seorang lelaki lewat dan langsung memberikan komentar positifnya di tempat ini. "This place is so good. You will like it and go out freshly."

Wow, so tempting!

Di tempat ini, ruang sauna wanita berada di lantai bawah sementara lelaki di lantai atas. Di ruangan sauna juga sama sekali tidak boleh berfoto-foto ria karena memang semua orang di dalamnya sedang telanjang. Perlengkapan di tempat ini pun sangat lengkap mulai dari sabun mandi, sampo, hingga pengering rambut.

Ketika saya menaruh barang-barang di loker, seorang ibu dan dua orang anak ceweknya sudah siap-siap ingin pulang. Saya juga bertemu dengan seorang wanita 30an yang sepertinya sudah selesai sauna dan mandi. Karena semua orang sudah selesai, kelihatannya malam itu hanya saya sendirian di ruang sauna.

Saya pun melucuti semua pakaian dan membasuh tubuh terlebih dahulu dengan air dingin. Setelah itu, barulah saya masuk ke ruangan sauna yang ditutupi oleh pintu kayu. Ruangannya berbatu dan tidak terlalu besar. Di samping kanan adalah tungku tinggi dari kayu dan berisi batu-batu panas.

"Tempat duduknya ada 5 tingkat. Kalau kamu baru pertama kali sauna, mungkin jangan dulu ke tingkat yang paling atas, soalnya uap panas akan sangat terasa di bangku itu. Terus, ini ada ember dan gayungnya. Kalau kamu merasa tungkunya mulai kering, kamu bisa menyiramkan air ini ke tungku ya," kata seorang ibu muda yang saya tanyai tentang prosedur sauna.

Ketika pintu ditutup dan ditinggal, saya hanya sendirian di ruangan itu. Kriik.. Krikk.. Saya duduk beralaskan handuk di tingkatan ketiga. Saat tungku yang berisi batu itu mulai kering, saya siram lagi menggunakan air. Temperatur di ruangan sauna kala itu sekitar 120 derajat Celcius.

Selang 15 menit kemudian, saya mulai merasa kepanasan dan keluar sebentar membasuh tubuh dengan air dingin. Karena tubuh kehilangan banyak cairan di ruangan sauna, ada baiknya minum air yang banyak sebelum kembali menguapkan diri.

Satu jam kemudian, setelah mondar-mandir ruang sauna dan kamar mandi, seorang wanita paruh baya datang dan menyapa saya.

"Moi," katanya.

Finally, saya tidak sendirian krik krik di ruang sauna!

"Maaf, tungkunya boleh saya siram air lagi kan?"

"Iya, silakan saja," kata saya.

Syaaas.... Syaaas... Si wanita menyiram air ke tungku dengan begitu kuatnya hingga banyak uap pun keluar. Mendadak, ruangan menjadi sangat panas hingga membuat saya harus berpindah setingkat ke bangku bawah.

"Kalau kamu kepanasan, pindah bangku saja ya. Soalnya saya mau tiduran di bangku paling atas di dekat tungku."

Betul saja, lima menit kemudian, percakapan antara saya dan si wanita pun tercipta. Si wanita cerita kalau Sauna Arla memang jadi favoritnya di Helsinki. Meskipun bisa bersauna di apartemennya, namun karena banyak penghuni apartemen yang mengantri, dia akhirnya memilih untuk pergi ke tempat publik saja.

"Saya biasanya sauna tiga sampai empat kali seminggu. Soalnya bagi saya, sauna itu seperti terapi alami setelah kamu stres dan capek dari kantor. Biasanya pulang-pulang dari sauna, badan saya terasa sangat segar dan enteng," jelasnya.

Setelah terbuka dan cerita tentang pengalaman dia di ruang sauna, 30 menit kemudian akhirnya saya pamit selesai. Badan saya mulai merah-merah seperti udah rebus berada di ruang sauna selama itu.

Setelah keramas dan membasuh diri, saya kembali lagi ke ruangan loker yang ternyata si wanita tadi sedang berbaring di bangku. Cukup mengagetkan! Obrolan saya dan dia pun akhirnya bersambung kembali selagi saya berpakaian. Kali ini temanya tentang makanan khas Finlandia vs makanan Indonesia.

"Oh, wait. Kalau tidak salah tetangga saya juga orang Indonesia, but we never really talk about food," katanya.

Saat sadar jam sudah menunjukkan pukul 8.Forty five malam, akhirnya si wanita juga pamit ke saya.

"I will be back to the room for the last 15 minutes and be ready to go home. It is really nice seeing and talking to you. I hope you have a pleasant day in Helsinki."

"Kiitos samoin!" balas saya.

Wednesday, May 13, 2020

Tips Anak Daerah Mustahil ke Luar Negeri|Fashion Style

Saat liburan ke Finlandia dua tahun lalu, saya bertemu abang-abang dari Jakarta yang sudah 13 tahun tinggal di Helsinki dan punya bisnis disana. Di pertemuan singkat itu juga, saya diajak mampir ke apartemennya sekalian menyapa istri dan si anak. Sebetulnya abang ini baik dan ramah, tapi mungkin pertanyaannya terkesan nosy untuk saya.

Saat tahu saya asli Palembang, si abang ini menanyakan ulang keabsahan tempat asal saya.

?Serius Palembang? Palembang mananya? Palembang kota apa luarnya?? Tanyanya.

“Palembang kota. Di kota banget.

?Ini benaran terbang langsung dari Palembang ke Eropa kemaren??

?Iya, Bang. Memang asli Palembang dan keluarga juga tinggal disana.?

?Bukan kemaren pernah sekolah di Jawa apa Jakarta begitu? Pokoknya asli Palembang?? Pertanyaannya mulai aneh.

?Iya. Saya lulusan Universitas Sriwijaya. Tak pernah tinggal di Pulau Jawa, dan habis lulus langsung berangkat ke Belgia.?

Kenapa? Apa merasa tak percaya jika anak daerah seperti saya juga bisa menjajakan kaki sampai benua Eropa?!!!

Melihat background teman-teman au pair Indonesia yang ada di Eropa, saya lalu sadar bahwa hampir semua dari mereka memang berasal dari Pulau Jawa (terutama Jakarta) atau Provinsi Bali. Saya perhatikan juga, sejarah au pair Indonesia yang bisa sampai Eropa ini memang tak 100% “berasal dari daerah”. Contohnya;

  1. Memang tinggal di sekitaran Jakarta sehingga informasi soal au pair pun lebih mudah didapat.
  2. Meskipun berasal dari luar Jawa, ada kemungkinan au pair ini pernah tinggal atau studi di Pulau Jawa atau Bali yang memang provinsinya lebih internasional.
  3. Si au pair sudah pernah ke Eropa sebelumnya.
  4. Si au pair punya keluarga yang tinggal/pernah tinggal di negara kulit putih, jadinya imajinasi tentang "luar negeri" memang begitu dekat.
  5. Au pair ini punya pacar/sedang dekat dengan cowok Eropa.
  6. Si au pair memang sudah menguasai bahasa asing yang ada di Eropa dan ikut kursus di kota dimana dia tinggal.

Jadi pola yang terlihat seperti bisa ditebak; orang Indonesia yang bisa jadi au pair (atau tinggal di luar negeri) ini hampir semuanya mempunyai benang merah dengan Eropa dan cepat mendapatkan informasidi tempat dia tinggal.

Sementara saya, anak daerah yang sama sekali tak punya benang merah dari kedua ikatan tersebut karena dari lahir sampai lulus kuliah hanya tinggal di Palembang. Tak sempat juga kursus bahasa ini itu selain bahasa Inggris karena keterbatasan biaya dan tak banyak juga tempatnya di Palembang.

Beruntung, saya memang suka riset, baca, dan googling dari dulu. Semua informasi yang saya dapat tentang ‘au pair’ atau ‘tinggal di luar negeri’ ini juga hasil riset dan bacaan mandiri. Nobody ever told me what au pair is! I don’t enjoy watching people talking (on YouTube), makanya artikel-artikel soal pengalaman orang di internet dan buku menjadi bekal pembelajaran. Karena suka juga buku-buku yang ber-setting di luar negeri, dari dulu saya selalu kalap tiap kali melihat buku travelling atau novel bersinopsis menarik yang setting-nya ada di luar Indonesia.

Percayalah, saya awal-awal jadi au pair dulu bingung setengah mati harus mulai dari mana . Tak banyak au pair Indonesia yang jadi au pair ke Belgia. Sudah membaca informasi dari situs imigrasi Belgianya pun jadi tambah bingung karena banyak hyperlink sana sini. Informasi tunggal berbahasa Indonesia yang saya dapat hanyalah dari blog Alfi Yusrina , meskipun ada beberapa cara yang berbeda dikarenakan dia tinggal di ibukota. Karena keterbatasan informasi inilah akhirnya saya konsisten terus menulis blog berisi tata cara pengurusan dokumen dengan sudut pandang anak daerah.

Saya paham mengapa informasi memang lebih cepat menyebar di Pulau Jawa dan Bali, secara pusat pemerintahan, pariwisata, dan bisnis ada di sana. Saya juga tak menyangkal bahwa daerah di luar Pulau Jawa masih dianaktirikan karena pemerintah ingin mewujudkan wajah Indonesia lewat Pulau Jawa.

Taaapiii.. sebagai anak daerah, kita juga jangan manja! Sekarang ini informasi bukan lagi harus diterima lewat radio, koran dan majalah dinding, tapi tumpah ruah di internet. Baca! Baca! Baca! Anak kampung, anak daerah, anak gunung, semuanya punya kesempatan untuk menginjak Eropa. Seperti yang saya katakan di atas, saya banyak tahu tentang proses imigrasi dan regulasi negara juga karena rajin baca dan riset kecil-kecilan. It's not hard to find sebetulnya.

Makanya, stop asking, baca dulu! Kalau hampir mati rasa dan jenuh tak juga menemukan konklusi di pencarian bahasa Indonesia, ganti dengan bahasa Inggris. Tak dapat juga, coba ganti ke bahasa lokal lalu pakai Google Translate sebagai terjemahan. Sampai akhirnya tak juga menemukan hasil, baru contact the authority atau orang yang sudah punya pengalaman sebelumnya!

Yakinlah, semua orang bisa keluar negeri, tak hanya yang tinggal di Pulau Jawa dan Bali saja! I am here because I read. I write because I also read. Jangan malas baca ya! ;)