Showing posts with label Oslo. Show all posts
Showing posts with label Oslo. Show all posts

Thursday, May 28, 2020

Tips Biaya Hidup (baca: Belanja) di Norwegia|Fashion Style

Bagi orang Indonesia, biaya hidup di negara-negara Skandinavia memang terkenal sangat tinggi. Tapi kalau sudah tinggal, hidup, dan bekerja disini, kamu mulai berhenti membandingkan harga dengan di Indonesia karena para pekerja di tiga negara ini mendapatkan upah tinggi yang juga sepadan dengan biaya hidup besar tersebut.

Saya beruntung bisa tinggal selama 2 tahun di Denmark yang biaya hidupnya pernah saya rincikan disini . Setelah hampir 8 bulan pindah ke Oslo, Norwegia, saya kadang masih suka membandingkan harga barang-barang di Oslo dan Kopenhagen. Biaya hidup di Norwegia dinilai salah satu dari yang tertinggi di Eropa dan dunia, sementara Oslo, masuk ke daftar salah satu negara termahal untuk ditinggali.

Saya akui, uang saku  sebagai au pair di Norwegia memang lebih tinggi dibandingkan di Denmark dulu. Tapi pajak serta biaya hidup di Oslo yang tinggi juga membuat saya kewalahan mengatur keuangan . I am (indeed) stop comparing the price, but I can't stop spending money outside!

Bagi yang baru tiba di Norwegia atau sedang dalam persiapan pindah, berikut saya berikan gambaran biaya hidup di negara super cantik ini.

*1 Euro = nine,forty two NOK

Biaya Kuliah

Meskipun biaya hidupnya sangat tinggi, tapi Norwegia adalah salah satu negara yang tidak membebankan biaya masuk kuliah bagi mahasiswa lokal dan internasional. Beberapa kampus terkenal yang masih free tution fee diantaranya adalah University of Oslo (UiO), Norwegian University of Science and Technology (NTNU), Oslo Metropolitan University (OsloMet—dulu HiOA), University of Nordland (dulu Bodø University College), Oslo School of Architecture and Design (AHO), serta Oslo National Academy of the Arts (KHiO).

Tapi walaupun free of charge biaya masuk kuliah, beberapa kampus tetap mewajibkan biaya semester sebesar 600-900 NOK. Kampus swasta lain seperti BI Norwegian Business School juga masih menerapkan uang kuliah penuh bagi semua mahasiswanya.

Biaya Sewa Rumah

Karena tinggal dengan host family, beruntung saya tidak merasakan (atau mungkin belum) betapa mahalanya biaya sewa kamar atau apartemen di Oslo. Teman saya yang tinggal di Trondheim mengatakan kalau student housing di kotanya jauh lebih murah daripada di Oslo. No wonder, biaya sewa di ibukota mana pun juga akan lebih mahal dibandingkan kota-kota lainnya.

Untuk mencari student housing di sekitaran Oslo silakan baca di situs SiOatau kampus UiBdi Bergen. Mahasiswa internasional sudah diberikan jaminan mendapatkan kamar fully furnished, namun harus segera register 5-12 bulan sebelum kuliah mulai karena sistemnya mengantri. Harga sewa kamar di student housing Oslo harganya di atas 2800 NOK untuk unfurnished dan di atas 3000 NOK per bulan untuk fully furnished. Bagi yang lebih nyaman memiliki dapur pribadi, harus siap merogoh kocek di atas 5500 NOK.

Coba cek juga Finn.no yang sering dipakai orang lokal untuk melihat-lihat barang secondhand dan peluang sewa apartemen. Situs lainnya yang bisa dicoba adalah Hybel.no . Sebagai gambaran, sewa apartemen 2 kamarfully furnished dimulai di angka 10.000 NOK di luar Oslo, sementara 12.000 NOK di sekitaran Oslo. Sharing rooms di satu apartemen biasanya berkisar antara 5000-8000 NOK per bulan tergantung lokasi dan jumlah kamar.

Bahan Makanan

Satu hal yang paling sering pendatang keluhkan adalah harga bahan makanan di Norwegia yang super duper mahal. Norwegia tidak masuk bagian EU, sehingga bahan makanan selain seafood, harus diimpor dari negara tetangga. Karena pajak impor yang mencapai 14% inilah jadi alasan harga bahan makanan di toko jadi super mahal.

Untuk mengakali mahalnya biaya ini, banyak orang Norwegia asli ataupun pendatang berbondong-bondong ke kota Swedia terdekat untuk borong bahan makanan. Dari Oslo Busterminalen, ada bus yang setiap hari mengangkut penumpang ke Svinesund Shopping Center. Sementara dari Trondheim, ada juga bus menuju Coop Extra di Storlien yang berangkat 6 kali per minggu. Bagi pelajar yang tinggal di Gløshaugen dan Moholt, bus gratis juga disediakan setiap Kamis jam setengah 5 sore. Baca detailnya disini .

Harga alkohol, rokok, dan daging memang lebih murah dibandingkan di Norwegia. Sementara harga ikan atau seafood segar tidak terlalu jauh bedanya. Untuk harga roti, susu, ataupun sayuran juga tidak terlalu berbeda jauh dengan toko pendatang di Grønland, Oslo.

Sebenarnya jauh-jauh datang ke Swedia bisa dicoba di hari Minggu mengingat hampir semua supermarket di Norwegia akan tutup di hari itu, kecuali toko bunga serta toserba seperti Narvessen, Coop Market, Joker, Mix, atau 7-Eleven. Tapi kalau memang tidak merokok dan minum alkohol, beli bahan makanan dari grocery store lokal sebetulnya tidak terlalu rugi juga.

Untuk harga diskonan yang lebih murah, bisa cek di Bunnpris, Coop Prix, Extra, REMA one thousand, atau Kiwi. Biasanya mereka punya merek sendiri yang lebih murah yaitu First Price atau Eldorado. Herannya, karena harga produk merek tersebut lebih murah dari harga pasaran, beberapa teman bule saya ada yang anti beli. Padahal saya tidak bisa bedakan rasa daging First Price atau daging merek mahal lain setelah dimasak.

Beberapa supermarket lain juga tersebar di Norwegia, seperti SPAR, Coop Mega, EuroSpar, Jacob's, atau MENY. Entah mengapa MENY jadi yang termahal, padahal barangnya kebanyakan sama saja dengan isi grocery store lainnya. Kalau kebetulan ada, coba juga cek Coop Obs! Di kota kamu tinggal karena ini adalah hypermarket yang hampir menjual semua produk apapun.

Di beberapa kota di Norwegia sering juga mengadakan farmer's market di hari-hari tertentu. Coba buka Bondens Market untuk melihat kapan mereka akan membuka pasar lagi di banyak kota. Di pasar ini kita bisa bertemu dengan petani lokal yang menjual bahan makanan unik dan lebih fresh dari supermarket. Toko milik pendatang Timur Tengah yang ada di Grønland, Oslo, juga bisa dimampiri untuk mendapatkan daging halal serta sayuran murah meriah.

Saya pernah iseng-iseng belanja untuk kebutuhan sendiri selama seminggu, uang yang saya habiskan sekitar 250-500 NOK. Tentu saja semua tergantung kebutuhan dan selera masing-masing. Saya tidak minum kopi, teh, ataupun susu, jadinya sedikit menghemat untuk tidak membeli bahan makanan tersebut.

Transportasi Umum

Di Denmark, banyak orang bisa menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi karena bisa diakali dengan naik sepeda keliling kota. Enak memang, mengingat jalanannyaflat dan super nyaman bagi pengendara sepeda. Di Norwegia, jalanan kebanyakan berbukit dan akan sangat menjengkelkan bersepeda saat musim dingin. Mau tidak mau, sebagian besar orang harus punya mobil pribadi atau kartu transportasi untuk mobilitas setiap hari.

Sistem transportasi umum di Norwegia terkenal sangat baik dan memiliki jaringan yang luas seperti bus, tram, metro, kapal feri, kereta, hingga pesawat terbang. Ada banyak sekali perusahaan tranportasi di Norwegia yang mengelola transportasi lokal maupun jarak jauh. Karena transportasi umum dikelola oleh banyak perusahaan ini, kita harus membeli tiket yang berbeda setiap akan mengunjungi kotanya.

Inilah daftar nama perusahaan transportasi umum yang ada di Norwegia:

1. Oslo dan Akershus - Ruter AS

2. Hordaland (Bergen) - Skyss

3. Vestfold (Tønsberg) - Vestfold Kollektivtrafikk (VKT)

4. Aust-Agder (Arendal) dan Vest-Agder (Kristiansand) - Agder Kollektivtrafikk (AKT)

5. Buskerud (Drammen) - Brakar

6. Finnmark (Vadsø) - Snelandia

7. Hedmark (Hamar) - Hedmar trafikk

8. Møre og Romsdal (Molde/Ålesund) - Fram

9. Nordland (Bodø) - Nordland county municipality

10. Oppland (Lillehammer) - Opplandstrafikk

11. Sogn of Fjordane (Flåm) - Kringom

12. Nord-Trøndelag (Steinkjer) dan Sør-Trøndelag (Trondheim) - AtB

13. Telemark (Gaustatoppen) - Farte

14. Troms (Tromsø) - Troms fylkestrafikk

15. Østfold (Sarpsborg) - Østfold Kolektivtrafikk

16. Rogaland (Stavanger) - Kolumbus AS

Karena host family saya punya 3 rumah dengan daerah yang berbeda di Norwegia, saya harus mengunduh 3 aplikasi dari perusahaan transportasi yang berbeda pula. Tiket di Bergen tidak bisa dibeli dari aplikasi Ruter AS, harus dibeli dari Skyss. Begitu pula yang lainnya. Nama kota di dalam kurung adalah kota administratif. Jadi sebelum membeli tiket tujuan, pastikan dulu dimana kamu tinggal di peta berikut.

Tiket bisa dibeli di toserba seperti 7-Eleven, Narvessen, Mix, Deli de Luca, atau mesin tiket yang ada di stasiun metro. Tapi kalau kebetulan memiliki debit/credit card, tiket juga bisa dibeli lewat aplikasi ponsel yang bisa diunduh di Apple Store atau Google Play. Tiket ini berlaku untuk moda transportasi bus, metro, dan feri ke Oslofjord. Sementara untuk naik kereta, tiket dibeli di NSB  ke semua daerah di Norwegia.

Harga transportasi umum di Norwegia pun tidak sama setiap daerahnya, namun tidak jauh berbeda dari yang ada di Oslo. Berikut harga tiket transportasi umum yang ada di Oslo yang dikelola Ruter AS di tahun 2018 (biaya setiap tahun naik):

Kalau tidak sering menggunakan transportasi umum, bisa juga memesan kartu Pay-as-you-go yang bisa diisi ulang dan tarif akan dipotong secara normal. Oslo sebetulnya tidak terlalu besar dan harga tiket hanya berdasarkan mobilitas di sekitaran Oslo saja. Kalau kita berniat jalan-jalan keluar Oslo, akan ada tambahan biaya sesuai dengan zona wilayah (lihat gambar bawah).

Ketahuan tidak membeli tiket saat ada pemeriksaan, terancam denda 950 NOK jika bayar di tempat hingga 1150 NOK jika bayarnya belakangan.

Biaya Telepon

Selain biaya transportasi umum yang mahal, biaya internet dan abonemen smartphone adalah yang termahal selanjutnya. Di Denmark dulu, saya bisa up and running sampai 20 GB per bulan dengan hanya 119 DKK saja (~150 NOK). Jangan harap di Norwegia mendapatkan paket data yang sama dengan harga semurah itu. Untuk langganan paket telepon dan internet 3 GB saja, saya harus membayar 349 NOK per bulan.

Ada empat perusahaan operator terbesar di Norwegia yaitu Telenor, NetCom, Tele2, dan Ice.net. Telenor adalah yang termahal, menurut saya. Di luar nama itu, ada banyak nama lainnya seperti Telia, MyCall, atau Lycanmobile yang juga cocok digunakan sebagai pre-paid card.

Silakan cek harga abonemen lewat Telefonabonement.no untuk mengetahui operator mana yang sedang mengadakan promo dan menawarkan paket data serta telepon termurah. Pilihan saya waktu itu jatuh ke MyCall, Talkmore, serta Komplett mobil yang menawarkan harga hanya 299 NOK per bulan sudah termasuk telepon dan SMS gratis, serta paket internet hingga 6 GB.

Hiburan

Orang Norwegia sangat beruntung tinggal di negara dengan alam super indah serta kualitas udara bersih dan segar. Ketimbang menghabiskan waktu di mall atau bioskop saat akhir pekan, kebanyakan orang Norwegia akan lari ke hytta atau kabin pribadi yang letaknya di luar kota besar. Mereka sangat menyukai prinsip friluftsliv yang menyatu dengan alam dan sebisa mungkin menghabiskan banyak waktu di luar dengan cara hiking, hunting, piknik, ataupun berenang di danau saat musim panas.

Kalau memiliki gaya hidup seperti orang Norwegia yang cinta alam, kamu tidak perlu mall ataupun lantai disko untuk rileks saat weekend. Cukup hiking ke hutan terdekat, you would be livelier. Unduh aplikasi Outtt di ponsel untuk melihat lokasi outdoor adventure terdekat yang bisa dicoba saat free time. Bisa juga buka situs DNT yang memuat informasi seputar aktifitas luar ruangan di sekitar Norwegia, serta menyediakan kabin di hutan-hutan yang disewakan dengan gratis ataupun berbayar.

Sejujurnya, saya cukup kaget melihat banyak bar di Oslo yang sepi sekali di Jumat atau Sabtu malam. Beda halnya dengan Kopenhagen atau Antwerp yang selalu sesak oleh anak muda, kehidupan malam di Oslo jauh dari kata 'asik'. Tapi kalau pun ingin menghabiskan waktu di kota, pilihan lainnya adalah pergi ke taman yang gratis, museum, ataupun bioskop.

Bioskop di Oslo menurut saya keren-keren dan berbeda. Dari yang mulai boleh bawa makanan dan wine sendiri ke studio, 4DX, Supreme, sampai bioskop dengan studio terluas berkursi VIP! Untuk cek film terbaru silakan buka nfkino . Harga tiket nonton pun beragam dari yang paling murah 125 NOK sampai 270 NOK.

Yang suka nonton konser atau pertunjukkan seperti balet dan opera, juga bisa cek di situs Visit Oslo untuk mengetahui event apa yang akan digelar dalam waktu terdekat. Pilihan lainnya bisa dengan menjadi sukarelawan yang sering dibutuhkan saat festival dengan kesempatan menonton gratis dan bisa bertemu banyak orang baru.

Makan-makan dan nongkrong

Tidak seperti negara tetangganya, Denmark, yang paling juara soal food scene, Norwegia malah sebaliknya. Saya tidak menemukan makanan khas Norwegia yang spesial selain brunost atau keju cokelatnya yang amis dan heavier. Karena sebagian populasi orang Norwegia tinggal di hutan, masakan khas Natal pun tidak jauh-jauh dari burung hutan, rusa, kijang, ataupun babi liar.

Saya sebetulnya kurang suka jajan di luar karena setelahnya pasti sedikit menyesal. Pernah saya mencoba restoran yang katanya terenak, tapi rasanya biasa saja malah terkesan overpriced. Tapi kalau memang bosan makan di rumah namun ingin mencoba menu restoran yang afforadable di Oslo, coba buka situs ini sebagai guide.

Tempat makan murah di Norwegia biasanya merupakan menu-menu Asia, India, ataupun Turki yang justru kaya rasa. Harganya berkisar 89-one hundred ninety NOK in step with porsi. Restoran Asia di Oslo pun menurut saya sedikit aneh. Nama restorannya Korea, tapi menunya digabung dengan makanan Thailand dan Cina.

Ada lagi Deli de Luca sejenis 7-Eleven yang menjual makanan dingin dan bisa dipanaskan. Harganya pun cukup murah sekitar 70-100 NOK. Meskipun bukan kafe, tapi kita bisa duduk di dalam. Di restoran IKEA Furuset juga menyediakan warm meal seperti meatball khas-nya seharga 79 NOK saja per porsi. Ada bus gratis menuju IKEA tak jauh dari Oslo S yang beroperasi satu kali per jam.

Soal ngebar jangan ditanya. Harga alkohol di Norwegia itu mahal sekali. Jadi daripada minum-minum di bar, lebih baik beli minuman di supermarket lalu party saja di rumah.

Pengeluaran pribadi sehari-hari

Belanja baju atau sepatu di Norwegia bisa jadi sangat menyebalkan karena selain pilihan mereknya tidak sebanyak dua negara Skandinavia lainnya, harganya juga kadang sengaja lebih dimahalkan. Bisa juga coba beli online, tapi bisa jadi akan membayar tambahan pajak lebih saat barang sampai ke Norwegia.

Norwegia tidak masuk bagian EU, makanya akan ada pajak impor setiap kali kita belanja lebih dari 350 NOK di luar negeri. Sebelum membeli barang dan terayu dengan harga murahnya, cek juga toll and shipping regulations di situs tersebut karena banyak situs belanja online di Eropatidak menanggung biaya pajak impor ke Norwegia.

Untuk mengakali belanja online dari Spanyol atau Italia yang kelihatan murah, cek toko secondhand yang ada di Norwegia untuk mendapatkan lebih banyak pilihan. Saat musim panas, biasanya diadakan pasar seni setiap minggu di Blå, Oslo. Daerah yang terkenal dengan toko secondhand-nya terletak di daerah Grünerløkka. Intip disini untuk melihat toko barang bekas wajib kunjung kalau kamu tinggal di Oslo, atau disini kalau kamu tinggal di Bergen.

Hampir di semua kota besar di Norwegia juga tersedia Fretex , toko barang bekas berkualitas yang sering disinggahi orang untuk mencari barang-barang dapur ataupun mebel. Cara lainnya adalah belanja online di situs barang bekas terbesar, Finn.no , yang kadang berisi iklan giveaway dari orang-orang yang memberikan barang-barangnya secara gratis.

Malas belanja barang bekas, intip juga toko favorit saya berdesain Denmark super simpel dan lucu-lucu dengan harga super terjangkau di Søstrene Grene atau Flying Tiger Copenhagen . Kebutuhan mandi dan mempercantik diri habis? Langsung mampir ke Normal untuk harga yang lebih kompetitif! Bisa juga cek Blush atau BliVakker yang gratis ongkos kirim kalau memang ingin mencari produk perawatan yang tidak ada di luaran.

Beberapa kali dalam sebulan biasanya satu atau dua toko di Norwegia akan tutup permanen sehingga mengadakan stort konkurssalg atau diskon besar-besaran sampai 90%! Di distrik tempat saya tinggal, dalam waktu 8 bulan ke belakang sudah ada 2 toko yang tutup. Lumayan juga karena bisa membeli baju, sepatu, perabotan, atau mebel dari merek terkenal dengan harga super miring. Cek info terbarunya disini .

Travelling

Norwegia itu adalah negara yang panjang dan jangan harap bisa merasakan hidup di Norwegia sebenarnya jika hanya tinggal di Oslo. Untuk jalan-jalan ke daerah lain ke Norwegia, kita bisa menggunakan kereta, bus, pesawat terbang, ataupun mobil pribadi.

Untuk bisa merasakan rute scenic antara Oslo dan Bergen dengan naik kereta, silakan cek situs NSB , perusahaan kereta lokal yang melayani seluruh kawasan Norwegia. Mereka menawarkan minipris yang bisa lebih murah jika dipesan dari jauh hari. Kadang NSB juga suka melakukan promo tiket dengan harga termurah 199 NOK untuk rute terpilih, salah satunya Oslo S - Bergen.

Malas naik kereta, kita bisa menuju wilayah atas Norwegia menggunakan maskapai low cost lokal, Norwegian . Mereka juga suka menawarkan harga promo dari/dan ke banyak kota di Norwegia sampai 299 NOK saja one way. Unduh juga aplikasi Northern Lights di ponsel untuk mengetahui seberapa kuatnya aurora borealis akan bersinar di wilayah paling utara.

Bagi kamu yang masih berusia di bawah 26 tahun ataupun masih berstatus pelajar, jalan-jalan ke Skandinavia bisa jadi sangat menguntungkan karena banyak diskon travelling. Untuk pemesanan tiket kereta dari NSB, pelajar mendapatkan potongan diskon 25% dari harga reguler untuk rute jauh. Maskapai Norwegian dan SAS juga memberikan tiket diskon bagi anak muda berusia 18-25 tahun yang memesan tiket langsung dari situs resmi mereka.

Untuk menuju ke Oslo Gardemoen Airport dari city center dan arah sebaliknya, kita bisa membeli tiket kereta reguler dari NSB seharga 101 NOK sekali jalan. Atau kalau memang ingin sedikit lebih cepat sampai, bisa gunakan Flytoget yang tiketnya lebih mahal, 190 NOK sekali jalan atau 95 NOK untuk harga pelajar.

Meskipun sewa mobil di Norwegia sangat mahal, ada beberapa opsi on the road seperti Nabobil ataupun Sammevei . Nabobil adalah aplikasi berbasis sewa mobil dari tetangga atau orang di kawasan terdekat. Sementara Sammevei lebih mirip Blablacar yang sistemnya car pooling. Silakan unduh aplikasinya di ponsel untuk mengoperasikan.

Tertarik mencoba minicruise dari Norwegia ke Denmark dan Jerman, bisa gunakan DFDS Seaways (Oslo - Kopenhagen) yang kadang mengadakan promo di musim dingin hanya 1 NOK saja per orang sekali jalan, atau Stenaline  (Oslo - Frederikshavn) dan Colorline  (rute ke Jerman). Kalau ingin minicruise usahakan jangan sendirian karena berjam-jam di atas kapal bisa jadi sangat membosankan.

Wednesday, May 27, 2020

Tips Pengalaman Pertama Ikut Emirates Open Day di Norwegia|Fashion Style

Meneruskan postingan bulan lalu , Sabtu pagi, jam 5.45 saya sudah bangun dan segera menyiapkan diri. Make up mesti on, rambut harus klimis dan rapih, serta tidak lupa membawa stocking cadangan dan pump shoes ke dalam tas. Sengaja sepatu ditaruh di dalam tas, karena kebesaran dan kurang nyaman dipakai menuju ke lokasi. Hari itu saya harus segera berangkat jam 7 pagi karena Open Day akan dimulai jam 8 tepat. Lalu betul saja, membawa stocking cadangan memang ide yang baik karena stocking yang saya pakai entah mengapa robek saat menunggu bus di halte.

Open Day diadakan di Radisson Blu Plaza Hotel yang hanya 4 menit jalan kaki dari stasiun utama Oslo. Saya sampai jam 7.40 lalu segera mengganti sepatu sesaat sebelum masuk hotel. Masuk ke lobi, saya mencari toilet untuk langsung mengganti stocking dan mengecek penampilan sebelum menuju ruangan rekrutmen yang berada di lantai 33.

Tiba di lokasi, saya langsung pasang senyum cemerlang dan menyapa beberapa orang yang sudah datang duluan. Seorang cowok menyarankan saya mengambil selembar kertas di atas meja yang berisi informasi mengenai pekerjaan sebagai pramugari Emirates. Empat menit sebelum acara dimulai, beberapa orang kembali berdatangan dan mulai bertegur sapa. Ada yang penampilannya all-out dan sangat formal, ada yang sangat casual, ada juga yang cuek memakai jeans dengan rambut terurai.

Jam 8 teng, kami dipersilakan masuk ke ruangan dan bertemu dengan satu ibu-ibu perekrut mantan pramugari Emirates yang sekarang tinggal di Dubai. Ternyata sampai akhir acara, hanya ibu tersebut yang akan menyeleksi pelamar. Dia menjelaskan hari itu akan jadi hari yang panjang karena Open Day dilaksanakan bersamaan dengan Assesment Day. Kalau lolos sampai tahap akhir, kandidat akan menjalani final interview yang sifatnya fleksibel karena dilakukan via online.

Setelah itu, kami ditunjukkan video cukup panjang tentang kehidupan di Dubai serta deskripsi pekerjaan sebagai pramugari Emirates. Si ibu juga mempersilakan kami bertanya berhubungan dengan isi video. Beberapa pertanyaan cukup banyak dilontarkan dan beruntungnya tidak ada yang menanyakan masalah gaji karena katanya bisa jadi red flag.

Berikut proses Open Day dan Assesment Day yang saya ikuti di Oslo.

CV Drop

Karena event yang diadakan adalah Open Day, maka semua pelamar hanya perlu datang tanpa harus register dulu di situs Emirates. Namun bagi pelamar yang pernah mengirimkan CV lewat OSM Aviation (agensi penerbangan di Norwegia) dan jadi shortlisted, akan dipanggil namanya terlebih dahulu untuk menyerahkan CV. Anehnya, meskipun sudah jelas di situs Emirates pelamar harus membawa CV dan 1 lembar foto, ibu perekrut tidak mempermasalahkan jika pelamar tidak membawa foto hari itu.

"Because you are here after all. So, I can see you," katanya.

Setelah semua nama yang jadi shortlisted dipanggil, kami yang belum pre-registered diizinkan mengantri untuk menyerahkan CV dan foto. Saat itu saya membawa foto full badan dan ukuran paspor, tapi saya hanya melampirkan foto ukuran paspor yang diselip dengan paper clip.

Tiba giliran saya, saya maju ke meja perekrut, tersenyum lebar, serta menyapanya "hi how are you?". Si ibu tersenyum ramah, melepaskan paper clip, dan menjepit si foto dengan staples. Lalu saya diberikan nomor urut berupa stiker yang harus dilekatkan di dada.

Dari CV drop inilah, saya tahu kalau peserta yang hadir saat itu ada fifty eight orang. Ada sekitar 6 pria yang datang, lalu sisanya semua pelamar wanita. Mereka juga tidak hanya asli Norwegia, tapi juga Korea, Cina, Filipina, Polandia, Lithuania, bahkan Pakistan. Dari hasil kenalan dengan beberapa orang, saya juga tahu kalau yang ikut Open Day saat itu banyak juga yang sedang berprofesi sebagai pramugari.

Group interest 1

Untuk proses yang pertama ini, kami dibagi menjadi 2 grup. Grup pertama dimulai jam 10 pagi, sementara grup kedua jam 11 pagi. Saya dapat grup kedua, sehingga masih punya spare time mengobrol dengan pelamar lainnya. Saat itu saya berkenalan dengan 2 cewek dari Korea Selatan serta 1 cewek dari Meksiko.

Karena giliran masih panjang, kami sepakat menuju kedai kopi dulu sambil mengobrol sebentar. Satu cewek Korea yang saya kenal, Kim, ternyata sudah 5 tahun kerja di Qatar Airways dan sekarang sudah menikah dan tinggal di Lysaker. Satu cewek Korea lain, Lee Lee, hanya datang ke Oslo khusus untuk ikut Open Day sebelum mengunjungi temannya di Islandia. Satu lagi, si cewek Meksiko, Sabrina, juga seorang pramugari dari maskapai penerbangan pribadi di Meksiko.

Mereka semua tipikal orang yang first-rate menyenangkan dan ramah. Banyak muka-muka jutek dan serius yang saya temui saat Open Day dan kelihatan sekali seperti tidak butuh teman bicara.

Tiba giliran di tes grup yang pertama, kami semua disuruh kembali masuk ke ruangan dan duduk secara melingkar. Tiap grup yang berisi 2 orang akan diberikan kertas bergambar satu benda lalu disuruh memikirkan, bagaimana benda tersebut dapat digunakan di dalam kabin. Saat itu tiap grup hanya memiliki waktu diskusi 3 menit saja.Think creatively yet cohesively!

Beruntungnya saya satu grup dengan Sabrina dan saat itu kami mendapatkan kertas bergambar BALON! Saya menyarankan menggunakan balon sebagai pengganti kertas atau plastik yang bisa digunakan untuk menaruh permen-permen kecil, lalu diberikan kepada anak-anak di dalam pesawat. Sementara Sabrina menyarankan kalau balon tersebut digunakan untuk menaruh permen lalu ditiup saja. Setelah berpikir sejenak five detik, dia mengubah pikirannya dan menyetujui kami memakai ide saya saja.

Tiap grup dipersilakan mempresentasikan hasil diskusinya selama 1 menit dan sebisa mungkin tetap bersikap kooperatif tanpa harus mendominasi satu sama lain. Tiap grup juga disarankan untuk menggambarkan satu ide saja agar presentasi tidak menjabar kemana-mana. Sabrina mengawali grup diskusi kami, lalu saya yang menambahi. Kami merasa melakukan a great job di putaran pertama karena terlihat kompak.

Selanjutnya, perekrut kembali memberikan kami satu kertas tambahan yang berisi nama-nama profesi. Tugas kami kembali mendiskusikan bagaimana orang di profesi tersebut dapat menggunakan benda yang sebelumnya sudah kami presentasikan dalam pekerjaan mereka.

Oh no, we got an 'Architect'! Saya dan Sabrina sempat blank selama beberapa detik memikirkan apa yang bisa arsitek lakukan dengan si balon. Lalu tiba-tiba saya berpikir menggunakan si balon untuk mengganjal kertas gambar si arsitek agar tetap terbuka lebar.

"Kita tahu kalau arsitek butuh kertas gambar yang besar saat menggambar. Tapi ada suatu ketika si arsitek tidak berada di kantornya dan menggambar di atas meja gambar. Makanya kita bisa menggunakan balon ini sebagai pengganjal di sisi kertas agar memudahkan si arsitek menggambar. Kita isi bebatuan ke dalam balon, lalu gunakan balon pemberat ini agar si kertas tetap bersih," kata kami.

Ffiiuuhh.. whatever the ideas were, we felt so happy because we were a team and did a great job!

CV Review

Selesai mempresentasikan ide per grup, masih dalam posisi duduk melingkar, kami dipanggil satu-satu ke depan untuk ditanyai tentang isi CV kami.

Si ibu menyapa saya dan menanyakan tentang gelar sarjana dari Indonesia serta apa yang saya lakukan saat ini. Sambil bertanya, si ibu menconteng kertas saya, "so, you are an au pair now?"

"Yes. That is a culture exchanging," kata saya mengganti perumpamaan kalau saja si ibu tidak tahu apa itu au pair.

"Wow! That is so interesting," katanya lagi.

Lima menit kemudian, setelah semua CV kami selesai di-review, si ibu menaruh kertas di atas meja untuk langsung kami lihat siapa saja yang lolos. Bagi yang nomor urutnya tertulis di kertas tersebut, harus menunggu di luar untuk mengikuti tes berikuntya.

Hanya ada 6 orang yang lolos dan nomor saya termasuk! Yeeesss!!!

Lee Lee juga lolos dan kami saling berpelukan. It felt like I found a friend in a sudden. Sayangnya Kim dan Sabrina tidak lolos grup putaran pertama ini dan kami tentu saja sangat kecewa. Yang membuat saya paling kecewa lagi, ada cewek Pakistan yang hanya menggunakan jeans dan sandal wedges ternyata lolos! So weird!

Group Activity 2

Dari fifty eight orang, hanya 12 orang yang lolos ke putaran kedua ini. Kami kembali disuruh masuk ke ruangan dan duduk secara melingkar. Si ibu memberikan kami selembar kertas pernyataan tidak ada tanda lahir dan tato yang terlihat di wilayah yang tergambar di kertas.

Lalu si ibu memanggil kami secara bergantian, menyuruh berjinjit dan menyentuh dinding yang tingginya 212 cm, serta mengukur tinggi badan. Setelahnya kami menuju meja si ibu lalu mengisi dan menandatangani lembar pernyataan tentang tato dan tanda lahir.

Untuk tes grup kedua ini mirip seperti role play. Kami diberikan kertas yang mendeskripsikan tentang posisi kami sebagai manager hotel yang bertanggung jawab dengan 6 pelanggan yang sudah menunggu di lobi. Karena semua kamar hotel di kota penuh, hanya ada 2 kamar kosong lagi di hotel kami dan kamar tersebut hanya boleh diberikan kepada 2 pelanggan yang menurut kami paling membutuhkan.

Ada 6 tipe pelanggan saat itu; The loyal customer, Fashion blogger, New-couple honeymoon, Politician, The exist customer yang kamarnya kebanjiran dan butuh kamar baru, serta Satu keluarga kecil yang anaknya rutin medical check-up di rumah sakit terdekat dari hotel tersebut. Kami diberikan waktu 10 menit untuk berdiskusi dan 1 menit presentasi. Si ibu perekrut berkeliling dan memperhatikan kami satu per satu untuk dinilai.

Saya menyarankan untuk memberikan kepada pengantin baru yang sedang honeymoon, karena ini akan jadi honeymoon pertama dan terakhir mereka. Mereka tidak akan mengulang honeymoon untuk kedua kalinya, jadi mereka harus diprioritaskan. Tidak ada yang setuju dengan saran saya, karena kebanyakan memilih si keluarga dengan anak kecil serta si pelanggan yang sudah menginap duluan di hotel tersebut.

Masing-masing orang kebagian waktu berbicara dan mengutarakan pendapat. Ada yang beberapa kali mengutarakan pendapatnya dan terlihat dominan, ada juga yang hanya sesekali berbicara sampai tidak terlalu diperhatikan. Tapi intinya kami berusaha sebaik mungkin mendengarkan satu per satu ide dan berusaha saling mengimbangi. Time is up! Selanjutnya kami diberikan waktu 1 menit mempresentasikan hasil diskusi.

Setelah selesai, kami disuruh keluar dan menunggu kembali karena hasil tes akan diumumkan dalam waktu 5 menit. Kabar yang saya dengar dari pelamar yang sudah pulang, hanya ada 3 orang yang akan lolos sampai final interview. Artinya, hanya akan ada peluang 1% untuk lolos. It was so tough indeed! Seorang pelamar pria memberikan kami semangat dan mengatakan kalau semua jawaban tidak ada yang benar atau salah.

"It is all up to them. If Emirates like you, they would hire you. That is all," katanya.

Lima menit kemudian si ibu perekrut keluar dan membawa hasil tes. Si ibu mengucapkan terima kasih atas kedatangan kami kesana dan menyuruh kandidat yang lolos tes untuk mengikuti tes selanjutnya. Benar saja, hanya ada 3 dari 12 orang yang lolos dan nomor saya tidak ada disana. It's a bit sad, but I was happy because at least I have tried.

Tiga orang yang lolos mukanya semua bule dan berambut pirang. Entahlah, mungkin karena tes di Norwegia, si ibu ingin mengambil kandidat yang mukanya mewakili Skandinavia. Tapi sebetulnya hanya satu cewek yang berasal dari Norwegia asli karena dua lainnya berasal dari Polandia dan Lithuania. Saya juga tidak kecewa karena penampilan 3 orang tersebut juga mewakili pramugari Emirates yang rapih dan konservatif. Yang saya ingat, mereka bertiga memang terlihat vokal dan straight to the point dalam menyampaikan opininya saat tes grup.

Lee Lee terlihat sangat kecewa dan tidak bisa menyembunyikan perasaan galaunya. Tapi saya tetap memberikannya semangat karena siapa tahu, suatu hari nanti, kami bisa bertemu kembali di kesempatan lain. She is a cute, gentle, and very nice girl! Kami juga sama-sama bangga, karena meskipun ini pengalaman pertama, tapi kami bisa sampai sejauh ini.

Sebelum Open Day, saya sudah mempersiapkan diri menonton YouTube dan membaca guidelines dan trik tentang pengalaman orang bagaimana bisa lolos saat Assesment Day. Saya sebetulnya sudah sedikit membayangkan bagaimana prosesnya nanti. Namun ternyata ada banyak keanehan yang terjadi di Oslo dan berbeda dari apa yang orang-orang sudah ceritakan!

1. Dari pengalaman orang, katanya salah satu peluang agar bisa lolos adalah dengan tersenyum lebar tanpa henti dari mulai hingga akhir acara. I have done it, but the fact spoke differently! Tiga orang peserta yang lolos, saya perhatikan wajahnya terlihat kaku dan biasa saja. Mereka juga tidak melemparkan senyuman sepanjang Assesment Day hanya untuk dilirik perekrut.

2. Kita tidak perlu sok sosial dan bertegur sapa dengan banyak orang karena ternyata the recruiter won't care. Apalagi kemarin hanya ada 1 perekrut yang selalu berada di dalam ruangan. Si ibu tidak tahu apa yang terjadi di luar ruangan dan tidak terlalu peduli apakah saya aktif atau pasif mengobrol dengan pelamar lainnya.

3. Jeans and sandals are totally 'ALLOWED'!!To be honest, it was a pretty weird experience for me! Sudah jelas bahwa pakaian yang harus digunakan saat Assesment Day haruslah konservatif dan formal. Pelamar wanita harus memakai business attire dan sepatu yang menutupi jari-jari. Yang saya perhatikan, ada dua cewek Pakistan dengan percaya dirinya melenggang dengan blus dan jeans biru serta setelan merah dari atas ke bawah. Anehnya lagi, mereka bisa lolos di tahap pertama. Padahal banyak cewek lainnya yang lebih rapih dan all-out. Katanya, pelamar yang tidak berpakaian sesuai dengan standar pramugari Emirates akan segera tersingkir saat CV Drop, namun kenyataannya tidak.

4.No bun is 'acceptable'! Selain pakaian harus konservatif, Emirates juga menginginkan pelamar wanita menyanggul rambut mereka dengan rapih saat Assesment Day. Faktanya, seorang cewek berkuncir acak-acakan bisa lolos juga di tahap pertama.

Five. Ketika terlambat, pintu terbuka lebar dan pelamar tetap diizinkan masuk. Ada sekitar 6 cewek lain yang saya lihat terlambat dan datang duduk di kursi paling belakang. Mereka percaya diri saja mengikuti rekrutmen dan tetap memiliki kesempatan menyerahkan CV. Dari pengalaman orang yang saya baca, pelamar yang terlambat datang tidak diizinkan masuk ke ruangan dan dipersilakan pulang.

What a weird Open Day in Oslo! Mungkin dua cewek Pakistan yang sempat diloloskan memiliki pengalaman sebagai pramugari di maskapai nasional Pakistan. Padahal yang saya perhatikan, penampilan mereka sangat casual dan attitude mereka juga sedikit angkuh.

Yang jelas, tiap negara memiliki sistem Open Day yang berbeda dan tergantung pula bagaimana perekrut melihat performa tiap pelamar. Saya bersyukur bisa ikut Open Day dan tahu bagaimana proses perekrutannya berjalan. Saya juga bahagia bisa bertemu kenalan baru yang sama-sama memberikan performa terbaik saat tes grup. Tahun depan, kalau Emirates kembali membuka Open Day di Oslo dan kebetulan saat itu saya libur, I don't mind to give a try one more time.

Till then, life must nevertheless move on!

Tuesday, May 26, 2020

Tips Persiapan Ikut Tes Pramugari di Oslo|Fashion Style

Kali ini saya akan sedikit cerita pengalaman yang berbeda saat tinggal di Eropa. Dari zaman lulus SMA dulu, saya memang sudah penasaran dan ingin coba ikut tes pramugari. Tapi belum kesampaian karena sibuk daftar masuk kuliah. Saat kuliah, tertarik ikut tes Lion Air, Garuda Indonesia, dan AirAsia di Palembang, tapi tidak percaya diri karena muka saya saat itu masih jerawatan. Apalagi katanya maskapai lokal sangatstrict dengan penampilan sampai tidak boleh ada bekas luka sedikit pun.

Keinginan ingin ikut tes ternyata masih ada sampai lulus kuliah. Tapi sumpah, saya tetap tidak berani ikut tes pramugari maskapai lokal karena sudah minder duluan. Dari masalah berat badan sampai bekas luka yang saat itu masih nampak. Ingin ikut tes maskapai internasional, tapi semuanya selalu diadakan di Jakarta. Jujur saja, saya malas terbang mahal-mahal dari Palembang ke Jakarta hanya untuk Walked-in Interview. Ya kali langsung lolos. Kalau tidak, rugi di ongkos.

Pindah ke Eropa, entah bagaimana ceritanya saya lalu berlangganan berita terbaru seputar jadwal rekrutmen maskapai Timur Tengah di portal Kara Grand . Setidaknya kalaupun ada rekrutmen di negara yang saya akan tinggali, biasanya ongkos ke kota besar tidak semahal tiket PP Palembang-Jakarta.

Gara-gara sering dikiriminewsletter setiap bulan, saya jadi tahu maskapai mana yang akan mengadakan rekrutmen di seluruh kota di dunia. Waktu di Belgia, sempat ada rekrutmen untuk maskapai Etihad, tapi tesnya di Brussels. Karena saya tinggal jauh dan transportasinya sangat terbatas di akhir pekan, saya lupakan. Dua tahun lalu di Denmark sempat ada juga rekrutmen Qatar Airways, tapi saya belum berani daftar karena tesnya diadakan saat hari kerja.

Bulan lalu saya menerima email langganan dari Kara Grand, Emirates akan mengadakan Open Day di 56 negara berbeda di Eropa dan salah satunya adalah di Oslo. Wow, this is the chance!

Saya sangat antusias karena akhirnya punya kesempatan juga untuk ikut tes pramugari disini. Apalagi yang saya pantau dari 3 tahun lalu, Norwegia bukanlah pilihan banyak maskapai Timur Tengah mencari awak kabin. Yang saya baca, hanya ada 33 personel asal Norwegia yang sekarang bekerja di Emirates. Berbeda dengan Swedia atau Denmark yang biasanya selalu mengadakan recruitment day sampai 4 kali setahun.

Kebetulan juga tes diadakan di hari Sabtu bertepatan dengan jadwal saya libur dan sedang berada di Oslo. FYI, saya hanya mendapatkan libur 2 kali akhir pekan (4 hari) dalam sebulan. Lokasi Open Day-nya pun di tengah kota dan hanya 15 menit naik tram dari tempat tinggal saya. Hmmm.. is this a sign?

Ada kekecewaan juga di awal bulan saat melihat di situs Emirates kalau Norwegia sempat dihapuskan dari jadwal rekrutmen. Katanya, Emirates sudah pernah beberapa kali membatalkan Open Day tanpa penjelasan satu hari sebelum atau saat hari H. Berita yang saya baca, tahun ini Emirates sempat membatalkan Open Day di Australia tepat dimana hari itu akan diadakan rekrutmen. Tidak ada yang pernah tahu alasannya karena semua otoritas Emirates.

Sedih lantaran Norwegia dihapus dari daftar, jadinya saya potong rambut sampai pendek. Haha! Saya juga kecewa karena sudah terlanjur membeli pump shoes untuk persiapan. Sepatunya saya beli secondhand, tapi masih sangat bagus. Sayangnya kebesaran dan tidak bisa ditukar ataupun dikembalikan. Nasib.

Dua minggu kemudian, tiba-tiba saya melihat komersial di Facebook kalau OSM Aviation akan mengadakan CV Drop Emirates di kantor mereka. Huh? Katanya tidak jadi.

Sebagai informasi, OSM Aviation itu seperti agensi penerbangan di Norwegia yang sering juga memberikan informasi lowongan kerja sebagai pilot atau pramugari. Mereka ternyata ditunjuk pihak Emirates untuk mengadakan CV Drop di kantor mereka. Jadi kita hanya disuruh datang, dandan yang rapih, lalu menyerahkan foto dan CV. Saya sangat tertarik, tapi waktunya bertabrakan dengan jadwal kerja saya. Mungkin karena banyak atau sedikit peminat, mereka sampai mengadakan 5 kali CV Drop event di akhir Agustus sampai awal September. Lagi-lagi, saya tetap tidak bisa datang.

Iseng-iseng buka situs Emirates, ternyata Norwegia ditambahkan kembali ke daftar dan sudah jelas lokasinya dimana. Yeay! Sebelumnya memang baru 'to be confirmed', makanya mungkin belum jelas apakah betul-betul akan ada Open Day atau tidak. Selain Norwegia, beberapa negara Eropa lain pun dimasukkan ke daftar, seperti Finlandia atau Serbia.It's gonna be a massive recruitment in Europe then!

Saya yang tadinya belum siap akhirnya langsung sigap mencari barang-barang lain yang saya butuhkan untuk foto dan Open Day. Bayangkan, karena saya kemarin sempat pulang ke Indonesia, saya sengaja tidak membawa banyak baju ke Norwegia. Padahal pakaian formal saya di rumah super lengkap. Tapi karena tiba-tiba ada acara ini, saya harus membeli outfit dari atas kepala sampai ujung kaki lagi.

Apa saja yang dibeli:

  1. Pump shoes 7 cm Tamaris - secondhand
  2. Blazer hitam Zara - secondhand
  3. Kemeja putih H&M - 'terpaksa' baru dan ini yang termurah
  4. Perlengkapan make up baru mulai dari foundation, concealer, hingga lipstik merah
  5. Stocking warna kulit 2 pasang - baru
  6. Ikat rambut sebagai pemanis karena rambut saya sudah pendek
  7. Anting-anting kecil - beli diskonan

Saya sebetulnya tidak ingin keluar banyak uang juga untuk persiapan ini. Barang yang bisa dibeli second, saya cari di Finn.no . Beberapa barang ada yang saya beli baru, tapi tetap dicari harga termurah. Maklum, saya rakyat miskin yang sekarang lebih memilih menabung daripada belanja baju.

Karena saat Open Day dibutuhkan foto, saya berulang kali memotret diri sendiri di dalam kamar. Thanks to the standing lamp karena bisa berfungsi sebagai tripod dadakan! Saya jadinya harus bolak-balik mengecek gambar dan mengatur ulang timer kamera sampai menemukan pose yang bagus. Sesi pemotretan ini murni semuanya memakai kamera ponsel, sendirian, dan akhirnya minta tolong teman mengedit ulang karena saya sudah lupa bagaimana menggunakan Photoshop.

Semua beres, hanya tinggal menunggu hari H. Seminggu sebelumnya muka tetap dirawat karena takut tiba-tiba ada jerawat. Ngomong-ngomong, gara-gara persiapan ini, saya jadi jatuh cinta dengan lipstik merah 💋

Emirates Open Day, here I come!

Bersambung....