Showing posts with label blogging competition. Show all posts
Showing posts with label blogging competition. Show all posts

Thursday, June 25, 2020

Tips Mencari Cowok Ganteng di Cina|Fashion Style

Di awal tahun ini, saya sempat jalan dengan seorang cowok Korea-Amerika yang datang ke Kopenhagen untuk urusan bisnis. Menyinggung sedikit soal percintaan, saya baru tahu kalau ternyata si doi pernah pacaran dengan cewek Cina selama beberapa tahun.

"Waktu saya ke Chengdu, saya seperti artis," katanya.

"Kenapa?" tanya saya sedikit skeptis dengan rasa percaya dirinya yang tinggi.

"Cowok-cowok Cina tuh jelek-jelek, tahu gak sih?"

"No!! Di Indonesia, cowok keturunan Tionghoa justru ganteng, keren, dan maskulin," kata saya sambil membayangkan muka VJ Daniel, Morgan Oey, Joe Taslim, ataupun anaknya Om Ferry Salim itu.

"Iya, di Indonesia. Kamu sudah pernah ke Cina belum? Mantan saya saja sampai berkata begitu, lho."

Membayangkan muka-muka ganteng pemain Meteor Garden ataupun MVP Lover, rasanya brilliant mustahil kalau cowok Cina bermuka pas-pasan. Lagipula, masalah fisik kan relatif. Tidak hanya di Cina, di Eropa pun tidak semua bule mancung dan tinggi semampai.

"Duh, datang kesini deh! Lihat dan buktikan sendiri," kata adik saya, yang memang sedang menyelesaikan studinya di Cina, saat ditanya soal keberadaan makhluk ganteng di negeri Panda.

Jujur, saya datang ke Cina sebenarnya bukan dalam proses berkencan ataupun mencari pasangan hidup. Tapi karena teringat dengan obrolan dengan si cowok Korea-Amerika beberapa waktu lalu, saya jadi penasaran sekalian lucu saja kalau bisa membuktikan ketidakbenaran omongan si doi.

Karena memang ingin mengeksplor satu tempat lebih lama, saya hanya jalan-jalan ke Shanghai, Suzhou, dan beberapa kota kecil lainnya yang masih masuk wilayah Provinsi Jiangsu. Pembuktian pun berlangsung selama 10 hari.

Tidak hanya tempat turis dan transportasi umum, saya juga sempat mendatangi mall, restoran, ataupun tempat nongkrong anak muda di Jiangsu. Benar saja, siap-siap kecewa untuk para cewek! Kenyataannya, sulit sekali menemukan cowok ganteng disini. Bahkan menurut saya, cowok-cowok keturunan Tionghoa di Indonesia jauh lebih ganteng!

Para cowok di Tongji

Para cowok yang saya lihat kebanyakan kurus ceking, mungil, dan kadang sedikit malu-malu kalau berdekatan dengan cewek di subway. Yang membawa pasangan, sering terlihat romantis duduk bersama pacar mereka dan biasanya tidak malu membawakan tas tangan si cewek kemana pun berada.

Saat liburan ke Thailand, saya dengan mudah menemukan cowok good-looking yang ada di jalanan, mall, ataupun transportasi umum. Mirip-mirip di Indonesia lah. Tapi di Cina, entah apa yang terjadi. Muka mereka nyaris semuanya sama dengan postur tubuh yang kebanyakan seragam pula.

Kalau ada yang menyamakan mereka dengan si negara tetangga, sungguh sangat jauh. Cowok-cowok Korea dan Jepang memang super stylish dan suka dandan. Sementara cowok-cowok Cina, far from sophisticated! Karena saat itu sedang musim panas, seragam andalan mereka hanya kaos oblong, celana panjang, dan sepatu. Salah? Tidak. Tapi beda jauh dengan cewek-ceweknya!

Cewek-cewek Cina bergaun cantik melenggang di hangatnya musim panas

Kabar baik bagi para cowok yang mengagumi cewek langsing, rambut panjang halus, dan berkulit putih. China is a real heaven! Serius, saya sampai bingung kenapa populasi cewek cantik di Cina terlalu banyak ketimbang cowoknya.

Meskipun bukan negara fashion, tapi cewek Cina tahu betul cara berpakaian. Di musim panas, mereka bisa saja menunjukkan kulit putih nan mulus di tengah teriknya matahari. Saya sampai dibuat wow sendiri melihat kaki-kaki ramping mereka yang polos tanpa bulu.

Dibandingkan dengan cewek-cewek Eropa yang lebih suka memakai kacamata hitam, cewek Cina lebih nyaman menggenggam payung mereka saat cuaca sedang terik. Pakaian yang dipakai pun ajaib! Meskipun harus berjalan jauh dan naik kendaraan umum, mereka tetap oke saja memakai sepatu hak tinggi, cheongsam, dress panjang, ataupun topi besar. Begh, kalau di Indonesia, pakaian antik seperti itu hanya akan dipakai saat kondangan.

"Musim panas memang lebih modis, coba saja tunggu saat musim dingin. Mulai deh, gayanya lebih cuek. Dari yang pakai jaket warna pink, celana warna biru, lalu boot-nya kuning," kata adik saya, saat saya mengomentari outfit para cewek Cina.

Hayo, cari yang paling ganteng!

Saya sendiri sebenarnya bukan seorangfashion slave ataupun fashion guru. Tapi cukup lama tinggal di Eropa, saya pun jadi ikut memperhatikan cara berpakaian orang-orang sana yang begitu elegan dan stylish. Saat datang ke Cina, saya jadi tahu kalau sebenarnya cewek-cewek Cina berpakaian yang praktikal, hingga terkesan cuek dan apa adanya.

Karena keseringan melihat pasangan cewek cantik dan cowok biasa, saya akhirnya iseng-iseng menginstall Tinder kembali dan mengecek siapa tahu ada satu cowok kyut disana. Dari sekian kali swipe sana sini dan match dengan beberapa orang cowok, yang justru mengirim pesan duluan kebanyakan bule. Diihh! Cowok Cina kebanyakan penakut, apalagi kalau tahu kita turis atau orang asing.

Lalu, saya bertanya-tanya, apa cowok-cowok ganteng hanya ada di television saja ya?

"Tidak juga. Katanya, cowok-cowok Cina di bagian utara lebih banyak yang ganteng ketimbang di selatan. Terus yang kamu lihat di television itu bukan di Cina, tapi Taiwan," kata adik saya lagi.

"Lho, beda?"

"Beda lah. Di Taiwan orang-orangnya lebih oke dan tahu cara merawat diri. Mereka juga lebih terbuka dengan dunia. Lha di Cina, apa-apa diblok (Facebook, Twitter, atau Instagram). Jadi cewek Cina menganggap, para cowok di negara mereka adalah yang terganteng di dunia," tambah adik saya lagi.

"Aha!"

Karena jomplangnya populasi manusia ganteng dan cantik, wajar saja saya beberapa kali mendapati banyak pasangan beda negara disini. Ceweknya Cina, tapi cowoknya ternyata orang Korea atau bule. Pssttt.. katanya cowok Korea sengaja menikahi cewek Cina untuk memperluas bisnis di negara tersebut.How lucky they are!

Nanjing Road, tempat terbaik melihat cewek elegant dan cowok kasual

Ngomong-ngomong, meskipun para cowok Cina bermuka pas-pasan, tapi mereka terkenal super royal terhadap pasangan. Cowok-cowok ini juga hobi sekali memanjakan si cewek dengan barang-barang mahal ataupun ribuan perhatian cinta. Gara-gara hal ini juga, cewek Cina jadi ikutan manja dan si cowok pun kadang tidak berdaya alias takut, kalau si cewek tiba-tiba moody atau ngambek. Duh!

Wednesday, June 24, 2020

Tips Mencontek Gaya Eropa, Belanja Murah di Indonesia|Fashion Style

Beberapa hari yang lalu, seorang teman lama menghubungi saya via sosial media. Teman saya ini ternyata akan liburan selama beberapa hari ke Eropa. Gara-gara postingan tentang pelajaran fashion , tiba-tiba saya merasa jadi fashion guru karena dicecar banyak pertanyaan tentang pakaian seperti apa yang cocok untuk dipakai di Eropa.

Karena berencana liburan di pertengahan September, si teman sering kali menanyakan apakah cocok memakai boot dan mantel saat liburan ke Eropa di penghujung musim panas. Jawabannya, no! Penghujung musim panas di negara empat musim tidak bisa diprediksi. Kadang lembab, tapi juga bisa sangat kering.

Di Eropa Utara, suhu bisa sangat hangat di siang hari, tapi mendadak turun jadi thirteen derajat di malam hari. Makanya ketimbang boot dan mantel tebal, membawa pakaian yang multifungsional saat liburan ke negara empat musim menjadi sangat mutlak.

Kembali ke teman saya tadi, meskipun tipikal cewek stylish dan pandai berdandan, si doski sebenarnya seorang #PejuangIrit . Artinya, dia bisa saja bergaya sebegitu fenomenalnya, berdandan sebegitu menornya, tapi tetap saja suka berburu barang murah hanya untuk memenuhi gayanya sehari-hari. Pertanyaan dia selanjutnya, dimana bisa mendapatkan barang-barang bergaya Eropa di Indonesia, tanpa harus merogoh kocek sedalam kantong celananya Zara ataupun MANGO.

1. Belanja ke pasar barang bekas

Sejujurnya, saya juga mantan #PejuangIrit . I (still) love secondhand market! Saking cinta dan adiktifnya, saya tidak akan pulang dari pasar sebelum uang habis. Bah!

Yang saya suka dari pasar barang bekas, selain bisa menemukan barang unik dan lucu, saya juga sering menemukan banyak koleksi style khas Eropa yang masih bagus-bagus. Dari mantel, sweater, syal, hingga kaos kaki berbahan wool, semuanya lengkap. Memang sih, kadang modelnya terlalu jadul ataupun ukurannya yang hanya satu. Tapi apa salahnya bergerilya ke kios pakaian satu in line with satu kan?

Psstt... belanja di pasar barang bekas juga bisa berarti dua hal, olahraga dan berhitung cepat Matematika. Go bargain them!

2. Belanja on line

Kalau memang tidak ingin repot mencari pakaian di pasar barang bekas, banyak sekali toko fashion online yang bisa dijadikan pilihan untuk berbelanja. Saya juga sebenarnya pecinta belanja online karena simpeldan lebih banyak pilihan.

Tapi, belanja online juga mesti cerdas. Tidak semua tempat belanja on-line menjual barang yang sama dengan harga yang sama pula. Makanya sebelum memutuskan membeli pakaian di satu toko, jangan malas untuk membandingkan dulu ke beberapa toko on line lainnya.

Salah satu barang fashion Eropa multifungsional adalah jaket parka. Selain membawa beberapa potong kaos, pakaian mini, dan get dressed, saya juga menganjurkan si teman untuk membawa jaket parka berwarna herbal atau gelap untuk berjaga dari angin malam.

Awalnya saya mengira jaket parka di Indonesia bisa sangat mahal. Tapi lihat apa yang saya temukan di kedua toko ini! Mahal memang, jaket parka yang dijual Lazada. Namun saya tiba-tibaspeechless saat melihat jaket parka  berbahan katun yang benar-benar sama dijual dengan harga super super super murah di website-nya Shopee .

Selisih harga hingga Rp 141.000 yang sadis

Jaket ini saya temukan di koleksi Garansi Harga Termurah, Uang Kembali 2x Lipat . Dalam kampanye ini, Shopee akan mengembalikan uang kita kalau seandainya ditemukan barang yang sama dengan harga lebih murah di e-commerce lain. Beberapa barang fashion cewek  ataupun cowok yang saya cek di koleksi yang sama pun, murahnya juga ampun-ampunan. Plus, gratis ongkos kirim untuk minimum pembelanjaan tertentu.

Sebenarnya ada beberapa e-commerce terkenal lainnya yang bisa dijadikan opsi belanja, seperti Buka Lapak atau Tokopedia. Berikut perbandingan harga jaket parka dari dua e-commerce lain.

Melirik harga Shopee, selisih harga dari e-trade ini masih bisa beli gorengan

Dilihat dari perbandingan harga jaket parka empat e-commerce terkenal di atas, bisa dipastikan kalau harga termurah masih dipegang Shopee.Makanya menurut saya, pilihan belanja online lewat Shopee bisa jadi salah satu alternatif irit.Again, be a smart shopper!

Three. Belanja di pasar murah

Sejujurnya saya hanya akan datang ke pilihan terakhir ini jika memang kebetulan sedang di luar dan ingin windows shopping. Sekalian lihat-lihat toko, siapa tahu memang ada barang yang dicari.

Meskipun tidak selalu mendapatkan barang fashion dengan gaya Eropa, tapi biasanya harga yang dipatok pun lumayan murah dan bisa ditawar dibandingkan harus datang ke toko mahal yang ada di mall. Banyak juga get dressed-get dressed lucu ataupun kemeja murah untuk menambah perbendaharaan isi lemari yang bisa dipakai di Indonesia, ataupun saat liburan ke negara empat musim.

Kuncinya, kalau memang harus membeli pakaian di Indonesia hanya untuk dibawa liburan ke Eropa, bawalah pakaian berpotongan simpel dan berwarna natural. Orang-orang Eropa sangat anti memakai pakaian ribet, banyak motif, ataupun tabrak warna. Di musim panas yang extremely good hangat pun, jangan heran kalau banyak juga penduduk Eropa yang memakai pakaian hitam.

Tuesday, June 23, 2020

Tips Geocaching, Hobi Berburu Harta Karun Mengandalkan Informasi Geospasial|Fashion Style

Sewaktu tinggal di Denmark beberapa bulan lalu, saya memang tipikal orang yang selalu mencari cara agar hari-hari terasa tidak membosankan. Kalau hanya diisi dengan nongkrong di bar, ngopi-ngopi, ataupun travelling setiap akhir pekan, rasanya terlalu monoton. Belum lagi biaya hidup di Denmark yang tinggi membuat saya harus berpikir ulang membeli segelas chai latte di kafe.

Karena bosan bolak-balik Kopenhagen hanya untuk jadi anak nongkrong, akhirnya saya mencoba keluar dari zona nyaman, lalu memilih hiking ke hutan-hutan kecil yang tidak jauh dari ibukota. Lumayan, olahraga sekalian menyatu dengan alam.

Lewat satu artikel berjudul " Fun Things to Do When You're Bored ", saya juga penasaran dengan ide geocaching yang katanya sudah populer di seluruh dunia dari tahun 2000-an. Geocaching  simpelnya adalah kegiatan yang melibatkan rasa suka cita di alam bebas; menggabungkan kecintaan terhadap kegiatan outdoor dan informasi geospasial yaitu SIG (Sistem Informasi Geografis).

Teknologi geospasial seperti SIG memang memiliki banyak manfaat dalam perencanaan kota, konservasi, ilmu pengetahuan lingkungan, sampai bidang kesehatan. Meskipun kedengarannya sangat profesional, tapi pemanfaatan informasi geospasial yang menyenangkan dan praktis ini sebenarnya sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti contohnya penggunaan peta online (Google Maps), sosial media (geotagging), dan GPS, yang dimanfaatkan dalam geocaching.

Serunya lagi, geocaching sebenarnya mirip-mirip perburuan harta karun (disebutgeocaches atau caches)yang bisa ditemukan di tempat-tempat tersembunyi. Tempat-tempat tersebut pun memang melibatkan alam bebas seperti hutan, pegunungan, bukit kecil, ataupun lapangan luas. Jadi sebenarnya kegiatan geocaching memang bisa jadi alternatif hobi baru bagi para pecinta alam, hikers, ataupun orang yang suka tantangan.

Harta karun yang disembunyikan biasanya ditaruh di kotak plastik tahan air ataupun kontainer bekas, lalu disertai pula buku catatan kecil dan pena sebagai bahan laporan bagi si penemu (geocachers). Kalau harta karun sudah ditemukan, si penemu wajib meletakkan harta karun lain yang sudah disiapkan, lalu kembali disembunyikan di tempat berbeda untuk ditemukan para pemburulain.

Foto: DIYGENIUS

Untuk menemukan harta karun tersebut, biasanya para pemburu harus memastikan koordinat peta untuk lokasi masing-masing benda yang diposting secara online. Alat yang bisa digunakan untuk mengukur koordinat tersebut biasanya menggunakan GPS handheld, aplikasi ponsel pintar, ataupun peta geospasial. Karena alat-alat tersebut penggunaannya sangat mudah, kegiatan ini tidak perlu lagi memerlukan pelatihan atau keahlian khusus. Capek memang, tapi menantang dan seru!

Meskipun daerah tempat tinggal saya di Denmark banyak ditemukan caches, tapi seringkali saya malah melupakan misi mencari mereka. Saya dan Solveig, seorang teman asal Prancis yang memang pecinta alam, akhirnya lebih sering memutuskan untuk hiking santai tanpa harus menemukan caches.

Salah satu aplikasi cellphone dengan menggunakan model GPS 3-d elevasi untuk trek olahraga

Demi melancarkan kegiatan hiking pun, kami biasanya memanfaatkan pemetaan digital melalui aplikasi Maps 3D untuk memudahkan mempelajari data ketinggian di suatu daerah. Aplikasi ini juga biasanya digunakan para atlet sebagai trek GPS untuk bersepeda, ski, dan kegiatan luar ruangan lainnya. Aplikasi tersebut memberikan informasi penting dan akurat mengenai altimeter ketinggian menggunakan program elevasi 3D.

Meskipun tanah di Denmark konturnya flat, tapi penggunaan aplikasi di atas bisa sangat membantu saat hiking ke daerah berbukit. Karena Solveig tidak memiliki ponsel pintar, ide si doski untuk membawa peta geospasial yang sudah dicetak pun menjadi sangat membantu. Akan ada saatnya dimana GPS tidak berfungsi, sinyal empot-empotan, ponsel mati, ataupun banyaknya jalan setapak yang tidak terlihat dari peta digital biasa.

Peta berbentuk PDF tersebut Solveig dapatkan (lebih tepatnya "buat") dari CalTopo yang bisa disimpan dan dicetak langsung. Selain peta berbentuk kertas, salah satu aplikasi berbentuk peta geospasial yang juga bisa disimpan dengan format PDF bisa dibeli di Avenza .

Kembali ke Indonesia, saya sempat mengunduh kembali aplikasi geocaching untuk mengecek keberadaan harta karun di sekitar Palembang yang ternyata belum ada jejak-jejak caches.Di Indonesia, peminat geocaching memang tidak banyak. Dari informasi yang saya temukan, posisigeocaching lebih banyak ditemukan di Jakarta, Semarang, Solo, Jogja, dan Bali. Soal seberapa banyaknya pemburu yang berhasil menemukan harta karun di tempat ini, saya tidak tahu. Namun, dengan memanfaatkan data spasial yang tersedia, diharapkan keberadaan geocaching di Indonesia mampu mempopulerkan kekayaan alam dan situs-situs ternama bangsa.

Penasaran ingin jadi geocacher? Mari berburu!

Ingin tahu lebih lanjut tentang informasi geospasial? Di Indonesia sebenarnya sudah ada Badan Informasi Geospasial (BIG) yang menangani bidang ini secara lebih rinci. Sebelumnya, lembaga ini bernama BAKOSURTANAL yang dibentuk dari tahun 1969. BIG lagir untuk menggantikan BAKOSURTANAL sebagai penuaian amanat pasal 22 UU Nomor4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (IG).

Pecinta geografi, arkeologi, geologi, statistika, ataupun Indonesia, ayo masuk!

Tuesday, May 12, 2020

Tips Kompetisi "My Final Year" Berhadiah Suvenir Lucu dari Skandinavia! Mau??|Fashion Style

I am on cloud 9! Mengapa, karena sebentar lagi saya "wisuda" jadi au pair! Setelah mengalami ups and downs selama hampir 5 tahun ini, saya bersyukur bisa sampai di level sekarang. I have gained skills and learned a lot for sure! Tidak hanya soal mengganti popok bayi dan membersihkan muntahan anak di mobil, tapi juga belajar bagaimana menghadapi kesendirian serta mengenali diri sendiri secara lebih baik.

Dari blog ini juga saya tidak berhenti untuk belajar tentang isi konten dan interaksi dengan pembaca. Saya yang semakin bahagia karena 2019 adalah tahun terakhir jadi au pair, sangat excited membagi kebahagiaan ini untuk kalian yang selalu setia mampir ke Art och Lingua. Caranya, dengan mengadakan kompetisi "My Final Year" di blog ini!

Tidak ada syarat khusus untuk ikut, karena siapa pun boleh berpartisipasi. Baik new readers atau old ones sangat terbuka di sini.

WHAT TO DO?

Daripada hadiahnya saya undi ke banyak orang yang kadang luck-nya tidak sama, I want you to make something and think creatively instead! Caranya:

1. Layaknya writing competition, kamu harus menulis satu cerita dalam bentuk .pdf file yang isinya menjawab pertanyaan berikut:

  • Kalau bisa tinggal 1-2 tahun di luar Indonesia, negara mana yang kamu pilih? Mengapa? (Tidak harus negara yang belum pernah dikunjungi)
  • Lalu kalau kamu dan saya bisa melakukan satu aktifitas bersama di negara tersebut, kira-kira apa itu, dimana, serta mengapa?

Tulis dalam bentuk cerita ya, bukan jawaban seperti halnya esai ujian. Tak ada minimum atau batasan kata. So, speak the story out!

2. Cerita yang ditulis wajib menyertakan (minimal 1) ilustrasi, kolase, foto, ataupun desain grafis (.jpg atau .png) mengenai isi cerita tersebut. You don't have to be a designer or a photographer! Saya suka ilustrasi atau foto abstrak, mellow, pop, colorful, or whatever it is. Use your filter or editors at a high level!

Mengapa harus cerita sekalian berilustrasi, karena kamu berkompetisi memenangkan 2 paket hadiah! Apa itu?

THE PRIZE

Akan dipilih 2 pemenang untuk kategori Best Writing dan Best Illustration yang masing-masing mendapatkan one package of super lovely stuff you would definitely love! They are über cute to accompany your productive days! Designed in Scandinavia, bought in my favourite stores, and chosen carefully with passion!

1. Tumblr porcelain cup by Søstrene Grene (ini über lucu!)

2. Notes bersampul cantik by S?Strene Grene

three. Kartu fundamental bergambar by way of S?Strene Grene

4. Penghapus berwarna kyut by using S?Strene Grene

5. Reflective badges by Søstrene Grene

6. Kaos kaki by Happy Socks

7. Tas kanvas by Flying Tiger Copenhagen

eight. Cemilan asli Norwegia: Cokelat Freia dan Kvikklunsj

9. Additional surprise from me!!!! ;p

* S?Strene Grene: toko perabotan simpel nan elegan khas desain Denmark

* Flying Tiger Copenhagen: toko pernak-pernik lucu khas desain Denmark

* Happy Socks: produk asli desain Swedia yang terkenal dengan motifnya yang seru dan edgy

* Freia: perusahaan merk dagang Norwegia yang sudah ada sejak 1889

HOW TO DO?

1. Wajib follow akun Instagram @artochlingua dan Twitter @eienin .

2. Karya dikirimkan ke alamat email artolinguablog@aol.com dengan subjek "Kompetisi My Final Year". Tuliskan nama serta akun sosial media di badan email.

Three. Tulisan dan ilustrasi harap dikirim dalam record terpisah di satu e-mail (boleh pakai .Zip).

THE DEADLINE & ANNOUNCEMENT

Karya paling lambat diterima tanggal 19 Desember 2019 pukul 11.59 PM (GMT +1) dan pemenang diumumkan tanggal 29 Desember 2019 lewat blog. Hadiah akan dikirimkan ke alamat pemenang saat saya berada di Indonesia akhir tahun ini atau sekembalinya ke Norwegia.

WHY YOU SHOULD JOIN?

1. Because you love free stuff, don't you?!

2. Karena kalau kamu menang, award dan pengalaman ini bisa kamu gunakan sebagai portfolio untuk dicantumkan di resume kerja!

3. Karena kamu masih punya waktu sampai akhir tahun!

THE JURIES

1. Tentu saja saya ! (Hehe)

2. Mumu karena doi punya background di Desain Animasi dan jugahas an eye in colour compositions!

Interesting enough to join???? Saya tunggu karya kalian ya!