Showing posts with label musim dingin. Show all posts
Showing posts with label musim dingin. Show all posts

Thursday, July 2, 2020

Tips 5 Alasan Mengapa Musim Dingin Begitu Magis|Fashion Style

Happy New Year! Selamat Tahun Baru!

Bagian utara bumi sudah masuk musim dingin lagi. Meskipun penduduk negara Nordik mulai menggerutu soal dingin dan panjangnya malam, namun musim dingin justru membawa rasa hangat dan kebersamaan. Musim dingin memang mencekam, hawa dingin, es dan salju—tapi ada banyak alasan mengapa kita harus stop membenci musim dingin! Inilah beberapa alasan mengapa kita harus menikmati magisnya winter wonderland.

1. The lighting fixtures, please!

Di awal-awal musim dingin, karena malam terasa panjang, lampu jalanan biasanya terlihat lebih cantik. Banyak perumahan dan place pertokoan memasang lampu-lampu LED di bagian luar rumah atau toko sebagai penghias. Saya pernah melewati vicinity perumahan elit di dekat Klampenborg yang terlihat sangat cantik karena dihiasi banyak lampu.

Lalu, apalagi yang membuat musim dingin terlihat magis kalau bukan cahaya utara dan selatan yang menari-nari di langit. Memang kita tidak bisa menemukan aurora borealis dan australis di semua negara empat musim. Namun, kapan lagi bisa memburu fenomena alam yang spektakuler ini kalau bukan saat musim dingin?

2. Good food, top life

Berkesempatan tinggal di Eropa selama nyaris tiga tahun, membuat saya sudah melewati tiga kali musim dingin di area yang berbeda. But, trust me, winter food is the best ones among other seasons! Menjelang musim dingin, makanan dan minuman khas yang hanya ada saat wintersudah mulai dijual di pasaran. Lupakanlah sup labu di musim gugur, it's time for sweet porridge!

Di bagian utara Eropa, setiap negara biasanya memiliki minuman yang sama, Gløgg. Gløgg adalah wine hangat yang bisa diminum sendiri, atau ditambah kayu manis dan kismis. Meskipun kebanyakan beralkohol, tapi kita juga bisa menemukan Gløgg non-alkohol yang dijual di beberapa toko.

Three. Christmas spell

Memasuki awal musim dingin di bulan November, atmosfir Natal sudah mulai terasa di banyak tempat. Meskipun Natal masih harus menunggu satu bulan lagi, tapi banyak toko dan tempat sudah siap dengan ornamen Natal yang seru. Banyak wilayah di Eropa pun mulai dipenuhi tenda-tenda penjual demi memenuhi Pasar Natal.

Natal memang tidak dirayakan secara religius di Eropa, tapi semua orang menyambut hari syahdu ini dengan damai dan bahagia. Karena Natal dirayakan saat musim dingin, suasana hangat antara kerabat dan keluarga pun terasa lebih intim. Tidak seperti malam Tahun Baru yang liar, malam Natal adalah kesempatan yang ditunggu orang Eropa untuk berkumpul bersama keluarga, menyantap makanan khas, lalu bertukaran kado.

Four. We do love sale

Siapa yang tidak suka diskon? Bohong sekali kalau penduduk yang tinggal di negara empat musim tidak suka belanja, apalagi saat musim diskon terbesar yang hanya terjadi dua kali setahun ini. Baju-baju musim dingin memang paling mahal dari semua musim. Bersabarlah menunggu sampai awal hingga pertengahan bulan Januari saat harga barang biasanya akan didiskon hingga 70%.  Siap-siap jadi hedonis saat mengitari pusat perbelanjaan di Eropa, karena nyatanya, harga boot kulit dan sweater kashmir yang sudah lama kita incar lagi didiskon besar-besaran.

5. So, Snow

Oke, musim dingin memang sangat lekat dengan salju dan es. It's true thatNOT everybody loves snow. Salju bisa sangat menyebalkan jika sudah terlalu tebal. Tranportasi akan menjadi lamban bahkan delayed.

Tapi, ski tidak akan menjadi olahraga yang seru tanpa salju. Salju juga yang membuat pegunungan dan banyak hutan rindang saat musim panas, menjadi putih mistis sekaligus cantik. Meskipun tidak semua wilayah di belahan bumi utara bisa menikmati White Christmas, tapi kita bisa menunggu serpihan salju turun di bulan Januari. Di Eropa Utara, salju biasanya akan mulai menumpuk di akhir bulan November, berhenti sejenak di bulan Desember, lalu turun lagi di bulan Januari.

So, are you geared up for the paranormal darkness?

Thursday, June 4, 2020

Tips Bertahan dari Dinginnya Eropa|Fashion Style

Bagi yang sudah pernah tinggal di negara empat musim sebelumnya, tentu tahu bagaimana rasanya suhu 7 derajat Celcius saat musim gugur atau -five derajat saat musim dingin. Panas untuk bule hampir sama dengan dingin untuk orang-orang tropis seperti kita. Bagi para bule, suhu 25 derajat dengan matahari yang terik sudah cukup membuat mereka nyaris telanjang. Begitu pula dengan kita, suhu 7 derajat dengan kondisi mendung dan berangin, sudah pasti membuat kita nyaris menutup seluruh anggota tubuh karena kedinginan.

Pertama kali mempersiapkan diri akan tinggal di Eropa, saya sempat melihat prakiraan cuaca jika saya tiba disini. Saat itu baru masuk musim semi yang katanya mulai hangat dengan suhu maksimum 7 derajat di siang hari. Karena belum tahu dinginnya 7 derajat itu seperti apa, jadinya saya hanya menyiapkan mantel tebal dan pakaian ala kadarnya. Sempat juga mencari tahu gaya berpakaian orang saat musim semi yang kelihatannya santai dan sudah bisa pakai flat shoes kemana-mana. Faktanya, saya harus disambut dinginnya musim semi yang saat itu masih bertemperatur minus.

Memang tidak ada yang bisa memprediksi cuaca tiap tahunnya. Kalau pada tahun itu musim dingin bisa mencapai -10 derajat Celcius, bisa jadi awal musim semi akan sangat bersalju dan dingin. Suhu di beberapa bagian Eropa juga akan berbeda di tiap tempatnya. Eropa utara dan timur menjadi wilayah yang sangat dingin saat akhir tahun karena lebih dekat dengan kutub. Eropa barat dan tengah cenderung bertemperatur "regular" atau bisa bersalju. Sementara di bagian selatan Eropa sendiri bisa lebih hangat dengan curah hujan yang tinggi.

Agar tubuh tetap hangat dan tidak salah kostum, namun tetap stylish saat bepergian, berikut beberapa tips saya berikan sesuai pengalaman saya di tahun ini!

Rambut dan telinga

Saya sempat mengalami masalah kulit kepala kering pertama kali menginjakkan kaki di Eropa. Kulit kepala saya yang biasanya berminyak saat musim panas mendadak kering karena perubahan cuaca. Untuk menghindari hal ini ada baiknya tidak terlalu sering mencuci rambut saat musim dingin. Yang saya lakukan biasanya cukup dua hari sekali dengan air hangat untuk membuka pori-pori dan diakhiri dengan air dingin untuk membuat batang rambut tetap lembut. Air hangat tidak cukup baik untuk rambut karena bisa membuat kulit kepala makin kering, batang rambut menipis, dan akhirnya rambut bisa rontok.

Baiknya juga melapisi batang rambut dengan leave-in conditioner atau minyak argan untuk memberikan proteksi lebih. Topi semacam beanie bisa dijadikan opsi untuk menutupi kulit kepala dan telinga dari kedinginan saat bepergian keluar. Atau kalau malas pakai beanie hat karena membuat rambut lepek, bisa juga gunakan earmuff untuk menahan angin dan hawa dingin yang bisa membuat telinga menjadi kaku dan sakit.

Muka

Bagian ini tentunya paling vital karena paling sering terkena dinginnya angin. Perawatan yang dilakukan pun mesti lebihintens mengingat kulit muka juga mesti beradaptasi dengan perubahan suhu. Sama halnya dengan kulit kepala, krim yang saya gunakan di Indonesia juga tidak berfungsi dengan baik saat musim dingin. Yang ada kulit saya makin kering karena memang krim muka yang saya gunakan tidak mengandung air.

Saat musim dingin, sebaiknya pilih krim muka dengan bahan dasar air dan tidak mengandung alkohol. Pelembab di Eropa rata-rata tidak mengandung SPF, sehingga saya juga harus melapisi kulit dengan sunblock ber-SPF tinggi. Pernyataan kalau saat musim dingin tidak butuh sunblock itu justru salah besar! Walaupun cuaca sedang mendung, SPF tetap sangat penting digunakan untuk melindungi kulit muka dari pengaruh buruk sinar matahari yang malah lebih berbahaya saat musim dingin.

Kalau masih nyaman menggunakan krim dari Indonesia yang biasanya sudah cocok dengan kulit tanpa membuatnya makin kering, coba saja mengoleskan minyak almon, argan, atau zaitun sebelum mengaplikasikan krim muka untuk menjaga kelembabannya.

Berhubung kantung mata saya sudah turun dan kelihatan seperti orang capek terus, saya juga mengoleskan krim mata saat siang dan sebelum tidur untuk menjaga kelembaban di daerah tersebut. Pernah kejadian kulit di sekitar mata saya jadi kering dan menghasilkan garis-garis halus yang membuat muka kelihatan tua! Hiiiih..

Bibir

Suhu yang rendah dan kering membuat kulit bibir mudah terkelupas bahkan luka. Tahu kenapa orang Rusia dikatakan bangsa yang tidak ramah karena jarang senyum? Karena mereka harus bertahan di temperatur yang nyaris selalu di bawah -five derajat Celcius selama beberapa bulan! Suhu rendah mudah membuat bibir kering dan sekalinya senyum, bisa-bisa kulit ikut merenggang dan menyakitkan. Bahkan di keadaan yang sangat dingin, bibir bisa berdarah karena luka.

Pelembab bibir wajib digunakan setiap hari untuk membuatnya tetap lembab. Membersihkan kulit mati di bibir juga mesti sering dilakukan untuk membuatnya tetap lembut. Hal sederhana yang sering saya lakukan saat mandi adalah mengelupasi sel-sel kulit mati di bibir. Air hangat membuat kulit bibir melembut dan cukup mudah dikelupas. Bisa juga menggunakan scrub khusus bibir buatan sendiri dari gula dan minyak zaitun.

Tubuh

Karena sering tertutup oleh pakaian, daerah sekitar tangan dan badan biasanya lebih hangat dari bagian tubuh manapun. Memilih pakaian juga tidak boleh sembarangan agar tetap merasa hangat. Gaya berpakaian layering atau bertumpuk memang cukup ampuh. Namun kalau bahan pakaiannya menghangatkan, hanya beberapa lapis saja sudah cukup tanpa harus menumpuk banyak jaket tebal.

Untuk mantel, ada banyak pilihan yang bisa digunakan. Saya pribadi, saat suhu masih di atas 2 sampai 8 derajat Celcius, mantel berbahan campuran wool ampuh menghangatkan tubuh sekaligus memberikan kesan neat dan classy.

Mantel berbahan campuran wool yang tetap stylish saat cuaca dingin

Kalau sudah di bawah 2 derajat, saya biasanya memilih anorak andalan yang cukup tebal dan anti angin. Anorak yang saya beli di pasar loak (mirip dengan gambar di bawah) cuma 45ribu saja dan sangat menghangatkan di bawah suhu 0 derajat Celcius!

Image 2 of WATERPROOF COMBINED PARKA from Zara
Anorak ZARA yang tidak tembus air

Menyambut musim gugur atau di akhir musim semi, biasanya suhu masih 10 derajat di siang hari dengan sinar matahari yang hangat. Walaupun sudah cukup nyaman untuk bepergian, namun jangan lupakan parka, padded jacket, trench coat, jaket kulit, atau cardigan tebal berbahan wool untuk melindungi tubuh dari hawa dingin.

Image 4 of COTTON PARKA from Zara
Parka ZARA berbahan katun khas musim gugur

Agar tidak terlalu banyak menumpuk pakaian di dalam mantel, cobalah untuk memakai pakaian berbahan kashmir atau wool yang lembut namun sangat menghangatkan. Saya pribadi, biasanya menggunakan empat lapis pakaian saat cuaca sedang dingin-dinginnya. Pakaian thermal di lapis pertama, kaos atau kemeja katun di lapis kedua, pullover di lapis ketiga, dan anorak setelahnya. Bahkan saya bisa saja menggunakan tank top sebagai dalaman, kaus katun tangan panjang, dan anorak saat bepergian.

Pakaian thermal bisa juga diganti dengan dua lapis kaus katun agak mengetat di badan, atau dalaman tangan panjang berbahan dasar spandex. Pakaian yang mengetat ini cukup menghangatkan tubuh dan bisa berfungsi sebagai dalaman thermal saat musim dingin. Saya juga suka mengoleksi kemeja flanel yang dibeli dari pasar loak di Indonesia sebagai koleksi pakaian hangat. Cukup pakaian thermal, kemeja flanel, dan anorak, you can go, girl!

Bagian tubuh yang sering kena angin dingin lainnya adalah leher. Kadang mantel kita tidak cukup tinggi menutupi bagian tubuh yang ini. Solusinya dengan memakai scarf, syal tebal, atau sweater berleher tinggi untuk menghangatkannya.

Selain pakaian yang menghangatkan, kita juga harus aware dengan kesehatan kulit tubuh saat musim dingin. Mandi dan berendam dengan air hangat saat cuaca dingin memang sangat nyaman dan menyegarkan. Namun kalau lebih dari 5 menit, justru akan membuat kulit tambah kering. Jika terus dibiarkan, kulit bisa menjadi bersisik, luka, dan parahnya bisa kena eczema.

Meskipun dingin bisa membuat kita malas membasuh tubuh dengan air, namun saya selalu berusaha menjaga kebersihan tubuh dengan mandi sekali sehari saat cuaca dingin. Hindari terlalu lama berendam dan mandi dengan air hangat. Sebisa mungkin basuh tubuh dengan air yang lebih dingin sehabis mandi untuk membuat pori-porinya tertutup. Mengoleskan pelembab tubuh yang creamy seperti body butter juga sangat penting. Saya pribadi juga mengoleskan pelembab tubuh yang berbeda di tiap musim. Body milk atau body lotion dengan formula ringan biasanya cocok digunakan saat musim panas, sementara body cream atau body butter yang cukup rich untuk musim dingin. Jangan lupa juga untuk rajin menghilangkan sel-sel kulit mati dengan scrub agar pelembab tubuh lebih cepat menyerap.

Tangan dan jari

Jari-jari tangan yang lentik akan sangat tidak cantik kalau terlihat kering dan bersisik. Hal yang sangat saya sebalkan adalah ketika merasakan jari-jari tangan saya kedinginan karena bisa membuatnya mengkerut dan kering. Hindari membasuh tangan dengan air yang terlalu dingin atau terlalu hangat, karena keduanya juga bisa membuat kulit kering. Sabun cuci tangan dengan kandungan sabun yang keras juga bisa membuat kulit kesat dan semakin kering. Gunakan krim tangan dan krim kuku sehabis mencuci tangan. Saat bepergian, sebelum menggunakan sarung tangan, selalu oleskan juga krim tangan untuk membuatnya tetap lembut.

Kaki

Jeans sebenarnya sangat tidak disarankan karena menyerap dingin. Tapi saya juga sangat suka memakai denims karena memang celana jenis ini yang paling nyaman digunakan kapan pun. Saya biasanya memakai celana ketat berbahan spandex sebelum menggunakan denims untuk memberikan efek thermal. Bisa juga memakai celana berbahan wool atau stocking tebal untuk menutupi kaki. Untuk stocking sendiri, saya harus menggunakan dua lapis agar kaki tetap hangat. Lapis pertama stocking 400D, sementara lapis kedua stocking wool 1200D.

Bungkus jemari-jemari kaki dengan kaus kaki berbahan wool sehabis mengoleskan krim kaki. Kadang saya juga menggunakan dua lapis kaus kaki dengan bahan yang berbeda, lapis pertama katun biasa, lalu dilapisi lagi kaus kaki berbahan wool. Saat cuaca sedang memburuk, bisa juga melapisi lagi betis dengan leg warmer ataukaus kaki selutut.

Hati-hati juga dengan pemilihan sepatu saat musim dingin! Sama seperti mantel, sepatu juga menjadi sangat important untuk membungkus jari-jari agar tetap lemas saat berjalan. Jangan sampai karena salah pilih sepatu, kaki jadi terasa beku dan mati rasa. Hal ini juga pernah saya alami pertama kali datang ke Eropa di suhu musim semi yang masih -three derajat Celcius! Saya tidak bisa merasakan jemari kaki lagi karena sangat beku dan rasanya digigit-gigit.

Saat bersalju, jalanan akan menjadi licin dan berbahaya. Kalau saljunya masih sebatas beberapa sentimeter seperti yang saya rasakan tahun ini, tidak terlalu bermasalah. Namun kalau saljunya sudah mencapai beberapa puluh sentimeter dan menjadi es, jalan pun harus hati-hati karena sangat licin. Sepatu boot tinggi dengan sol karet dan dalaman fur adalah pilihan terbaik saat kondisi ini.

http://normalizer.liveclicker.com/thumb/7/1883974359_1_Flv_512x288_thumb_1.jpg/women-keen-hoodoo-high-lace-snow-boots-1.jpg
Boot bersol karet cocok untuk menahan licinnya salju

Walaupun terlihat youthful dan sangat nyaman digunakan, tapi saya sangat sangat sangat tidak menyarakan sepatu baseball semacam Converse digunakan saat suhu di bawah 0 derajat Celcius! Apalagi kebanyakan sepatu jenis ini berbahan katun yang tidak bisa menghangatkan jemari kaki meskipun sudah memakai kaus kaki dobel. Saat cuaca tidak bersalju namun minus, sepatu berbahan kulit adalah yang paling sangat dianjurkan.

Saya juga sebenarnya suka sneakers bertali yang membuat penampilan lebih casual dan muda. Namun demi kenyamanan, saya hanya menggunakan sepatu jenis ini saat cuaca di atas 5 derajat. Itupun dengan syarat bahan sepatu tersebut bukan katun dan punya dalaman yang bisa menghangatkan.

Untuk mengantisipasi pemakaian kaus kaki dobel dan membengkaknya jari-jari saat dingin, belilah sepatu satu nomor lebih besar dari ukuran normal. Jika budget memungkinkan, pilihlah sepatu berbahan kulit asli yang lebih lembut dan nyaman di kaki.

Selain menutupi tubuh dengan pakaian hangat, jangan lupakan juga kesehatan kulit dengan melakukan perawatan rutin. Makanan kaya serat dan air putih yang cukup juga membantu kulit agar tetap lembab saat musim dingin. Ready to chill out in windchill??

Wednesday, June 3, 2020

Tips Salju Pertama di Belgia|Fashion Style

Desember 2014, newsfeed Facebook saya dibanjiri posting-an teman au pair Indonesia di Belgia yang begitu bahagianya bisa melihat dan merasakan langsung salju di musim dingin tahun kemarin. Bukan hanya mereka, tapi saya pun ikut bahagia dengan keceriaan musim dingin di penghujung tahun. Sebenarnya warga Belgia sendiri juga agak ragu apakah salju akan turun, mengingat suhu di musim gugur yang abnormal alias 'terlalu' panas dari suhu biasanya. Masuk awal-awal musim dingin pun, matahari sedang senangnya bersinar terik walau kadang disertai angin kencang saat tengah hari.

Natal tahun kemarin saya tidak ikut agenda host family liburan ski ke Austria. Cukup menyenangkan juga karena rumah sedang kosong dan jam kerja saya yang ikut ditiadakan. Walaupun tidak terlalu mengharapkan salju akan turun, tapi sepertinya tinggal di Eropa tidak terasa "empat musimnya" kalau belum bisa merasakan sendiri wujud si es halus alami itu.

Sehari sebelumnya, seorang teman mendengarkan berita di radio dan mengabarkan kalau besok akan turun salju. Agak tidak percaya juga karena di hari itu walaupun matahari tidak terik bersinar, tapi cerah-cerah saja. Tidak ada tanda-tanda besok akan turun salju yang katanya bisa jadi seharian.

Tapi, selamat datang di Belgia dimana cuacanya sangat labil dan sulit sekali ditebak! Hari ini bisa hujan, besok bisa sangat panas. Atau hari ini bisa jadi sangat cerah, besok-besoknya salju turun dengan sangat derasnya.

Dua hari setelah Natal, saya dan Alin, teman au pair asal Bogor yang kebetulan sedang menginap di Laarne, akhirnya kegirangan karena berita di radio ternyata benar! Hari itu tepat Sabtu, hari di saat semua au pair yang sedang menikmati day off akan bangun siang dan menikmati hari dengan bermalas-malasan ria. Saat saya dan Alin bangun dan sarapan, setengah jam kemudian ternyata salju benar-benar turun dengan lembut dan perlahan.

Sebelum keluar rumah dan foto-foto, kita masih menikmati salju yang terlihat sangat cantik dari dalam rumah.Thank God, I met my first snow! Alin juga senang sekali karena ternyata justru di tahun kedua inilah dia juga baru bisa melihat dan merasakan salju secara langsung. Alin pernah tinggal di Belanda sebagai au pair dua tahun lalu, tapi nyatanya musim dingin disana terlalu hangat.

Walaupun salju terus turun dari pagi sampai malam, tapi karena frekuensinya tidak terlalu deras, salju yang menumpuk di jalanan pun tidak terlalu tebal. Meskipun kita sebagai orang tropis merasa sangat bahagia dengan tumpukan salju yang sepertinya empuk sekali, namun tumpukan salju di jalan juga sangat membahayakan pengendara mobil. Seorang teman Belgia pernah mengatakan kalau salju deras yang terus-terusan turun sepanjang hari biasanya bisa sampai bersenti-senti meter tebalnya.

"Kalian yang belum pernah lihat salju atau anak-anak Belgia sendiri, memang akan sangat senang saat salju turun karena bisa membuat boneka salju. Tapi sekarang, saya sangat mengutuki salju yang turun karena bisa jadi sangat berbahaya dan merepotkan kalau sudah setebal betis," katanya.

Walaupun salju yang turun tidak terlalu banyak dan besoknya cuaca sudah cerah kembali, tapi setidaknya kami sudah berekspresi ria di hari itu. Meskipun juga boneka salju yang dibuat tidak bisa sekeren yang ada difilm-movie kartun, tapi saya juga tidak bisa membayangkan harus berperang melawan hujan salju setiap hari. Suhu -10 yang kami rasakan saat itu cukup sukses membuat tangan membeku tiap kali mengambil foto. Salju yang turun juga membuat malas untuk keluar rumah lebih jauh karena nyatanya foto yang diambil hanya sekitar pekarangan saja.

It was a super winter for me! I noticed snow, made a snowman (Alin's handmade absolutely), and melted in my noodle afterwards!

Monday, May 18, 2020

Tips Skin Care Favorit di Segala Musim|Fashion Style

Tiap kali video call dengan ibu di Indonesia, yang dibahas bukan body shaming, tapi kantung mata saya. "Nak, jangan lupa pakai krim pelembab biar muka tidak kering. Itu kenapa kantung mata besar sekali? Pakai krim mata jangan lupa!" pesan beliau.

Selain baju yang mesti pas, saya setuju bahwa persoalan kulit harus dianggap serius saat tinggal di negara empat musim. Karena cuaca di Eropa lebih kering, menjaga kulit menjadi hal wajib kalau tidak ingin terjadi hal yang serius. Peradangan seperti eksema bisa memicu luka-luka dan pendarahan serta efek gatal-gatal yang bisa disebabkan oleh dehidrasi kulit.

Karena perbedaan temperatur, krim yang dibawa dari Indonesia tidak cocok dengan keadaan iklim di Eropa. Komposisi skin care Indonesia yang kebanyakan mengandung pemutih dan disesuaikan untuk iklim tropis, malah bisa membuat kulit tambah kering dipakai saat cuaca dingin. Makanya saya tidak pernah membawa krim dari Indonesia, karena formulanya hanya cocok digunakan saat cuaca panas dengan tingkat kelembaban yang tinggi.

Kali ini saya ingin sharing produk perawatan apa saja yang rutin saya gunakan selama tinggal di Eropa. To be noted, kalian tidak perlu membeli produk yang sama persis dengan yang saya pakai karena jenis kulit dan usia setiap orang berbeda. Sebagai gambaran, saat ini usia saya late-20s dan memiliki jenis kulit kering/sangat kering. Padahal kalau sudah pulang ke Indonesia, kulit saya kembali jadi berminyak/kombinasi.

Pelembab

Saya tidak setia dengan satu merek tertentu karena menyesuaikan produk dengan musim. Kulit saya jadi kencang dan kering saat musim dingin, makanya perlu produk berbahan dasar air atau bertekstur sedikit creamy. Pilihan jatuh ke Clinique Dramatically Lotion yang memang diperuntukkan untuk kulit kering. Sayangnya pelembab ini tanpa SPF, jadi kalau ingin dipakai siang hari tetap harus pakai sunscreen. Bagi saya, mau panas atau mendung, penggunaan sunscreenadalah wajib!

Clinique Dramatically Different Moiturizing Lotion. ?43 (200 ml)

Origins GinZing SPF forty. ?33

La Roche-Posay Anthelios Ultra SPF 50. ?25

Sun cream favorit saya dari La Roche-Posay yang kandungan SPF-nya cukup tinggi untuk jalan-jalan ke gunung saat winter atau sekedar main air di pantai. Yang saya suka, formulanya sangat ringan dan tidak membuat muka seperti pakai topeng.

Saat musim panas, saya ganti ke Origins GinZing SPF 40 dengan tekstur yang lebih matte. Wangi jeruknya segar dan tidak menyebabkan kulit kinclong karena mengandung tinted foundation. Kadang kala kulit saya juga sedikit berkombinasi saat summer, makanya saya ganti ke pelembab yang lebih solid dan mudah menyerap. Pelembab ini juga cocok bagi yang malas pakai foundation seperti saya, tapi tetap ingin muka terlihat sedikit flawless.

Face Oils

I looooove face oils! Terutama minyak dari tumbuh-tumbuhan alami seperti kacang almond, alpukat, dan jojoba. Tidak hanya untuk kulit wajah, saya juga kadang mengoleskannya ke kulit kaki atau rambut kalau terlampau kering. Minyak alami ini biasanya saya oleskan sebelum menggunakan serum atau sehabis mencuci muka di pagi hari.

The Ordinary one hundred% Plant-Derived Squalane, ?Eight

Urtegaarden Jojoba Oil. ?Thirteen

Kate Blanc Cosmetic Vitamin E Oil. ?13

Favorit saya Vitamin E, alpukat, jojoba, argan, dan almond yang melembutkan kulit. Baru-baru ini lagi mencoba produknya The Ordinary yang katanya their best face oil. Formulanya sangat ringan, cepat menyerap, namun sayangnya kurang pol untuk jenis kulit kering.

Krim Mata

Saya tidak bisa absen menggunakan krim mata. Kalau sedang jalan-jalan tapi ketinggalan krim mata, bete-nya bisa sampai pulang. Eye cream is a must! Kulit di sekitar mata saya biasanya ikut kencang di cuaca yang terlalu buruk, makanya pelembab muka biasa tidak akan cukup.

Kiehl's Creamy Eye Treatment. ?27

REN Active 7 Radiant Eye Maintenance Gel (?30)

Produk favorit untuk cuaca dingin adalah Kiehl's Creamy Eye Treatment with Avocado karena teksturnya yang creamy. Sementara untuk alternatif yang lebih ringan, saya menggunakan REN Active 7 Radiant Eye Gel yang cepat menyerap di kulit.

Lip balm

Satu lagi yang juga tidak boleh absen sehari-harinya; melembabkan kulit bibir. Kulit bibir saya pernah sangat kering saat musim dingin, sampai senyum sedikit saja jadi luka dan berdarah. Tak cukup dengan minum air putih yang banyak, mengoleskan lip balm juga sangat membantu.

Oriflame Tender Care. 50k Rupiah

Carmex Lip Balm. ?3

Saya sudah pernah mencoba banyak produk lip balm, namun yang jadi favorit sampai sekarang adalah Carmex SPF 15. Variannya juga banyak, dari original (tanpa SPF) sampai beraroma ceri. Saat dioleskan ke bibir, sensasinya minty dan formulanya sedikit oily untuk melembabkan bibir kering. Kalau tidak suka pot, Carmex juga dikemas dalam bentuk tube dan stick.

Merek lain yang mirip Carmex adalah legendanya Oriflame dari dulu, Tender Care. Salah satu produk favorit saya juga saat di Indonesia, namun tidak bisa ditemukan dengan mudah di Eropa. Kalau kamu ingin ke Eropa, boleh juga bawa 1-2 pot Tender Care dari Indonesia.

Pelembab badan

Yang satu ini jadi rutinitas sehabis mandi, apalagi kalau mandinya menggunakan air hangat; wajib mengoleskan pelembab badan! Produk yang saya beli juga tidak mahal dan bisa didapatkan dengan mudah di drugstore dengan harga super terjangkau.

Nivea Soft Moisturizing Body Cream. ?5

Dove Silky Nourishment Body Cream. ?5

CeraVe Moisturizing Lotion ?12 (236 ml)

Dove dan Nivea formulanya sangat ringan dan lembut karena cocok digunakan saat musim panas. Sementara CeraVe, saya pilih yang khusus untuk kulit kering/terlalu kering, karena winter di Norwegia memang terlalu harsh. Kalau memang kulit kamu cenderung sensitif dan gatal dengan losyen beraroma, saya rekomendasikan pelembab ini.

Krim tangan dan kaki

I hate dry hands! Saking sebalnya dengan kulit kering ini, saya punya koleksi 3-4 krim tangan. Masing-masing ada di rumah, kantong mantel, tas, dan satu lagi sebagai simpanan. I can't live in Europe without hand creams, really!

Neutrogena Hand Cream. ?3

Life Foot Cream. ?6

The best hand cream favorit saya sampai sekarang hanya Neutrogena. Meskipun katanya 'Norwegian Formula', tapi krim ini berasal dari Amerika. Dipakainya sedikit saja namun efeknya langsung nampak setelah dioles. Teksturnya sangat heavy karena mengandung banyak glycerin yang memang cocok untuk kulit tangan sangat kering dan bersisik. It's super recommended kalau ada yang cari krim tangan terbaik berharga miring!!

Selain kulit tangan yang lebih sering terpapar angin dingin, kulit kaki juga tidak boleh dilupakan hanya karena sering memakai kaos kaki. Saya tidak punya merek favorit untuk krim kaki, namun selalu mencari krim yang mengandung beeswax atau shea butter untuk melembabkan.

Having a looot of skin care products won't make you flawless like Tasya Farasya, tapi melindungi kulit dari efek buruk cuaca Eropa harus tetap jadi rutinitas! Jangan sampai kulit kering bersisik hanya karena malas pakai pelembab. Baca juga postingan saya bagaimana bertahan dari cuaca dingin Eropa !

Sunday, May 10, 2020

Tips Persiapan Musim Dingin di Nordik|Fashion Style

Sebetulnya postingan ini sudah jadi PR sejak minggu lalu, karena saya tahu kalau Norwegia sudah mulai turun salju di awal bulan November - bahkan akhir Oktober! Tapi lucunya, saat negara Eropa lain masih menikmati mild temperature musim gugur, di beberapa bagian wilayah Nordik malah sudah memutih.

Di kawasan Eropa Utara, orang-orang mesti siap menyambut salju yang lebih cepat turun dari kawasan Selatan. Daerah yang semakin dekat dengan kutub utara juga mendapatkan sinar matahari tak sampai 5 jam setiap hari saat musim dingin, gelap mencekam, dan ketebalan salju bisa sampai 25 meter. Denmark termasuk beruntung karena merupakan wilayah paling selatan dari wilayah Nordik. Hari ini baru saja saya melihat postingan foto di akun Instagram 'Visit Copenhagen' yang masih memamerkan pemandangan earth tone a la musim gugur. Di Norwegia, jangan tanya, dari Utara ke Selatan sudah kena tumpukan salju sejak minggu lalu meskipun belum terlalu tebal.

Bagi yang baru pertama kali pindah ke salah satu negara Nordik, ini "Winter Kit" untuk kalian agar tidak kaget dan lebih siap memasuki ekstrimnya cuaca di wilayah Eropa Utara! Ngomong-ngomong, saya tidak terlalu membahas secara detail tentang baju karena artikel tentang bertahan dari dinginnya Eropa sudah pernah saya bahas sebelumnya. Kalian juga bisa baca skincare favorit saya sepanjang musim serta belajar dari gadis-gadis Eropa bagaimana caranya berpakaian yang hangat tapi tetap modis sepanjang musim dingin.

1. Woolen inner

Memang tak semua orang Nordik memakai dalaman tambahan saat musim dingin. Selain karena sudah terbiasa dengan kondisi cuaca yang dingin, dalaman wol (longjohn) juga dinilai tidak terlalu praktis. Di Norwegia, anak-anak yang masih rentan cuaca dingin selalu dibekali orang tuanya dalaman wol saat harus keluar rumah. Sementara para orang dewasa lebih sering menggunakan longjohn ketika harus berada di luar ruangan dalam waktu yang lama, contohnya saat trekking atau main ski.

Pertama kali ke Eropa, saya membeli satu set dalaman ini dengan harga amazing terjangkau lewat toko on-line, Toko Djohan. Bukannya mau promosi, tapi kalau yang tinggal di Jakarta, mereka juga punya toko fisik di Mangga Dua.

Saya sangat sarankan melengkapi isi lemari dengan 1-2 set dalaman wol untuk berjaga-jaga karena respon tubuh setiap orang terhadap cuaca ekstrim tentulah tak sama. Tenang saja, orang lokal yang dari bayi sudah tinggal di Nordik pun masih ada saja yang tak tahan dingin. Jadi jangan minder kalau harus keluar menggunakan baju tebal dan lengkap, ketimbang teman lain yang bisa saja keluar bare thighs.

2. Waterproof pants

Entah tertarik ingin main ski atau tidak, celana waterproof juga sangat penting bagi yang tinggal di wilayah Nordik selain Denmark dan Swedia Selatan. Orang Norwegia, Finlandia, dan Swedia Utara terkenal sangat sporty dan banyak menghabiskan waktu mereka di luar ruangan saat musim dingin. Celan cargo yang tahan air menjadi sangat penting apalagi jika harus main salju di luar.

Saya sebetulnya tidak punya sama sekali celana cargo ini setibanya di Norwegia. Celana yang ada sekarang juga karena warisan dari host mom yang memanguseful,terutama saat harus menemani host kids bermain salju ataupun trekking di gunung. Tapi bagi yang harus tinggal di kawasan bersalju tebal, celana tahan air menjadi sangat penting karena bisa menyelamatkan kaki dari dingin dan basahnya salju di luar.

3. Waterproof winter boots

Menurut saya, modal sepatu musim dingin di Nordik ini tidak cukup hanya satu. Ada yang namanya boots untuk bergaya saat jalan di kota dan boots khusus untuk salju yang tahan air. Di Norwegia, saya tak pernah menemukan orang-orang lokal hanya memakai satu jenis sepatu di sepanjang musim dingin. Sepatu yang mereka gunakan juga bermacam-macam tergantung ketebalan salju di jalanan dan seberapa dinginnya untuk gaya-gayaan. Imbasnya, jangan heran kalau orang-orang yang tinggal di temperatur ekstrim tidak modis sama sekali karena perlengkapan winter yang digunakan cenderung praktikal ketimbang mesti selalu terlihat stylish. Being stylish all the time tidak akan menyelamatkan kita dari mati rasa karena ujung kaki membeku dan patah pinggang karena jalanan licin.

To be honest, saya kadang lucu dengan para turis atau pendatang yang bergaya di tengah hamparan salju menggunakan sepatu lari atau sepatu kanvas yang sangatlah tidak tepat digunakan! Kalau kamu lihat orang lokal, sepatu musim dingin mereka bisa saja terlihat norak dan tidak modis sama sekali, tapi tentu saja menghangatkan dan tahan air. Jadi sekali lagi, jangan heran kalau sepatu salju itu bentuknya tebal dan besar karena fungsinya memang bukan untuk gaya-gayaan.

4. Spikes atau grips

Sepatu winter yang tahan air dan tetap menghangatkan kaki modelnya memang tak modis sama sekali. Bentuknya kebanyakan besar, tebal, dan berat. Tapi kalau masih harus menjunjung gaya di atas segala-galanya, pilihlah winter boots yang memiliki grips tebal untuk menunjang gesekkan pada daerah bersalju. Saya sangat tidak menyarankan menggunakan sepatu dengan sol berpermukaan halus yang sebetulnya lebih cocok digunakan di jalanan mulus atau cobblestone.

Saat jalanan sedang licin, ada baiknya juga memasang karet spikes pada sepatu yang bisa dilepas kalau harus masuk ke ruangan. Spikes ini akan menancap ke permukaan es dan membuat kita setidaknya 70% terhindar dari insiden terpleset. Perlu diperhatikan juga bahwa spikes ini akan terdengar berisik dan membuat lantai ruangan lecet kalau harus dipakai indoor. Jadi jangan lupa dilepas ya!

5. Cold liver oil dan susu dengan tambahan vitamin D

Di daerah Eropa Utara yang temperaturnya ekstrim dan gelap berkepanjangan, tubuh kita bisa kekurangan vitamin D. Apalagi bagi para pekerja yang berangkat ke kantor saat masih gelap, lalu pulang sudah gelap lagi. Meskipun tak semua orang di kawasan Nordik mengkonsumsinya, tapi bloodless liver oil berbentuk kapsul atau cair (untuk anak-anak) bisa sangat bermanfaat bagi kita yang sudah terbiasa terpapar panas matahari Indonesia ini. Mudahnya, kebanyakan minyak ikan bisa dibeli di supermarket biasa ataupun apotek.

Satu lagi yang bisa dikonsumsi adalah susu skim dengan tambahan vitamin D sebagai komposisinya. Rasanya memang tidak semanis full cream, tapi coba saja diminum bergantian dengan susu yang lebih manis kalau tak suka rasa hambar. Selain dari susu, vitamin D tentu saja bisa kita dapatkan dari kacang kedelai, telur, jamur, atau udang.

6. Perbanyak makan ikan makarel, salmon, forel, atau herring

Selain punya pakaian yang tepat dan minum susu sebagai asupan gizi, menambahkan menu ikan-ikanan juga sangat disarankan oleh orang Norwegia saat musim dingin. Ikan yang disarankan sebaiknya mengandung asam lemak Omega-three seperti salmon. Ikan makarel yang tersedia di dalam kaleng juga boleh jadi opsi mengingat kita tidak hanya makan dagingnya, tapi juga tulang dan kulitnya.

Mengutip kata-kata orang yang tinggal di kawasan Nordik, "Yang salah itu bukan cuacanya, tapi bajunya". Jadi jangan banyak menggerutu dan menyalahkan alam kalau hari ini harus bersalju dan besoknya hujan melicinkan jalanan. Pakailah pakaian yang tepat serta konsumsilah makanan yang baik untuk memperkuat sistem imun meskipun di cuaca esktrim sekali pun.

Orang Norwegia tak pernah mengeluh apapun kondisi cuaca di luar. Jangan sampai juga salju yang tebal dan dingin menggigit membuat kita malas keluar dan berolahraga. Fresh air is good, begitu pun juga ski dan olahraga musim dingin lainnya. Coba baca postingan saya tentang mengapa musim dingin itu begitu magis dan berbeda dari musim lainnya! I bet, you would love winter anyway ;)

Happy (soon) iciness!

Foto: Berbagai sumber