Showing posts with label Winter. Show all posts
Showing posts with label Winter. Show all posts

Thursday, July 2, 2020

Tips 5 Alasan Mengapa Musim Dingin Begitu Magis|Fashion Style

Happy New Year! Selamat Tahun Baru!

Bagian utara bumi sudah masuk musim dingin lagi. Meskipun penduduk negara Nordik mulai menggerutu soal dingin dan panjangnya malam, namun musim dingin justru membawa rasa hangat dan kebersamaan. Musim dingin memang mencekam, hawa dingin, es dan salju—tapi ada banyak alasan mengapa kita harus stop membenci musim dingin! Inilah beberapa alasan mengapa kita harus menikmati magisnya winter wonderland.

1. The lighting fixtures, please!

Di awal-awal musim dingin, karena malam terasa panjang, lampu jalanan biasanya terlihat lebih cantik. Banyak perumahan dan place pertokoan memasang lampu-lampu LED di bagian luar rumah atau toko sebagai penghias. Saya pernah melewati vicinity perumahan elit di dekat Klampenborg yang terlihat sangat cantik karena dihiasi banyak lampu.

Lalu, apalagi yang membuat musim dingin terlihat magis kalau bukan cahaya utara dan selatan yang menari-nari di langit. Memang kita tidak bisa menemukan aurora borealis dan australis di semua negara empat musim. Namun, kapan lagi bisa memburu fenomena alam yang spektakuler ini kalau bukan saat musim dingin?

2. Good food, top life

Berkesempatan tinggal di Eropa selama nyaris tiga tahun, membuat saya sudah melewati tiga kali musim dingin di area yang berbeda. But, trust me, winter food is the best ones among other seasons! Menjelang musim dingin, makanan dan minuman khas yang hanya ada saat wintersudah mulai dijual di pasaran. Lupakanlah sup labu di musim gugur, it's time for sweet porridge!

Di bagian utara Eropa, setiap negara biasanya memiliki minuman yang sama, Gløgg. Gløgg adalah wine hangat yang bisa diminum sendiri, atau ditambah kayu manis dan kismis. Meskipun kebanyakan beralkohol, tapi kita juga bisa menemukan Gløgg non-alkohol yang dijual di beberapa toko.

Three. Christmas spell

Memasuki awal musim dingin di bulan November, atmosfir Natal sudah mulai terasa di banyak tempat. Meskipun Natal masih harus menunggu satu bulan lagi, tapi banyak toko dan tempat sudah siap dengan ornamen Natal yang seru. Banyak wilayah di Eropa pun mulai dipenuhi tenda-tenda penjual demi memenuhi Pasar Natal.

Natal memang tidak dirayakan secara religius di Eropa, tapi semua orang menyambut hari syahdu ini dengan damai dan bahagia. Karena Natal dirayakan saat musim dingin, suasana hangat antara kerabat dan keluarga pun terasa lebih intim. Tidak seperti malam Tahun Baru yang liar, malam Natal adalah kesempatan yang ditunggu orang Eropa untuk berkumpul bersama keluarga, menyantap makanan khas, lalu bertukaran kado.

Four. We do love sale

Siapa yang tidak suka diskon? Bohong sekali kalau penduduk yang tinggal di negara empat musim tidak suka belanja, apalagi saat musim diskon terbesar yang hanya terjadi dua kali setahun ini. Baju-baju musim dingin memang paling mahal dari semua musim. Bersabarlah menunggu sampai awal hingga pertengahan bulan Januari saat harga barang biasanya akan didiskon hingga 70%.  Siap-siap jadi hedonis saat mengitari pusat perbelanjaan di Eropa, karena nyatanya, harga boot kulit dan sweater kashmir yang sudah lama kita incar lagi didiskon besar-besaran.

5. So, Snow

Oke, musim dingin memang sangat lekat dengan salju dan es. It's true thatNOT everybody loves snow. Salju bisa sangat menyebalkan jika sudah terlalu tebal. Tranportasi akan menjadi lamban bahkan delayed.

Tapi, ski tidak akan menjadi olahraga yang seru tanpa salju. Salju juga yang membuat pegunungan dan banyak hutan rindang saat musim panas, menjadi putih mistis sekaligus cantik. Meskipun tidak semua wilayah di belahan bumi utara bisa menikmati White Christmas, tapi kita bisa menunggu serpihan salju turun di bulan Januari. Di Eropa Utara, salju biasanya akan mulai menumpuk di akhir bulan November, berhenti sejenak di bulan Desember, lalu turun lagi di bulan Januari.

So, are you geared up for the paranormal darkness?

Wednesday, June 3, 2020

Tips Salju Pertama di Belgia|Fashion Style

Desember 2014, newsfeed Facebook saya dibanjiri posting-an teman au pair Indonesia di Belgia yang begitu bahagianya bisa melihat dan merasakan langsung salju di musim dingin tahun kemarin. Bukan hanya mereka, tapi saya pun ikut bahagia dengan keceriaan musim dingin di penghujung tahun. Sebenarnya warga Belgia sendiri juga agak ragu apakah salju akan turun, mengingat suhu di musim gugur yang abnormal alias 'terlalu' panas dari suhu biasanya. Masuk awal-awal musim dingin pun, matahari sedang senangnya bersinar terik walau kadang disertai angin kencang saat tengah hari.

Natal tahun kemarin saya tidak ikut agenda host family liburan ski ke Austria. Cukup menyenangkan juga karena rumah sedang kosong dan jam kerja saya yang ikut ditiadakan. Walaupun tidak terlalu mengharapkan salju akan turun, tapi sepertinya tinggal di Eropa tidak terasa "empat musimnya" kalau belum bisa merasakan sendiri wujud si es halus alami itu.

Sehari sebelumnya, seorang teman mendengarkan berita di radio dan mengabarkan kalau besok akan turun salju. Agak tidak percaya juga karena di hari itu walaupun matahari tidak terik bersinar, tapi cerah-cerah saja. Tidak ada tanda-tanda besok akan turun salju yang katanya bisa jadi seharian.

Tapi, selamat datang di Belgia dimana cuacanya sangat labil dan sulit sekali ditebak! Hari ini bisa hujan, besok bisa sangat panas. Atau hari ini bisa jadi sangat cerah, besok-besoknya salju turun dengan sangat derasnya.

Dua hari setelah Natal, saya dan Alin, teman au pair asal Bogor yang kebetulan sedang menginap di Laarne, akhirnya kegirangan karena berita di radio ternyata benar! Hari itu tepat Sabtu, hari di saat semua au pair yang sedang menikmati day off akan bangun siang dan menikmati hari dengan bermalas-malasan ria. Saat saya dan Alin bangun dan sarapan, setengah jam kemudian ternyata salju benar-benar turun dengan lembut dan perlahan.

Sebelum keluar rumah dan foto-foto, kita masih menikmati salju yang terlihat sangat cantik dari dalam rumah.Thank God, I met my first snow! Alin juga senang sekali karena ternyata justru di tahun kedua inilah dia juga baru bisa melihat dan merasakan salju secara langsung. Alin pernah tinggal di Belanda sebagai au pair dua tahun lalu, tapi nyatanya musim dingin disana terlalu hangat.

Walaupun salju terus turun dari pagi sampai malam, tapi karena frekuensinya tidak terlalu deras, salju yang menumpuk di jalanan pun tidak terlalu tebal. Meskipun kita sebagai orang tropis merasa sangat bahagia dengan tumpukan salju yang sepertinya empuk sekali, namun tumpukan salju di jalan juga sangat membahayakan pengendara mobil. Seorang teman Belgia pernah mengatakan kalau salju deras yang terus-terusan turun sepanjang hari biasanya bisa sampai bersenti-senti meter tebalnya.

"Kalian yang belum pernah lihat salju atau anak-anak Belgia sendiri, memang akan sangat senang saat salju turun karena bisa membuat boneka salju. Tapi sekarang, saya sangat mengutuki salju yang turun karena bisa jadi sangat berbahaya dan merepotkan kalau sudah setebal betis," katanya.

Walaupun salju yang turun tidak terlalu banyak dan besoknya cuaca sudah cerah kembali, tapi setidaknya kami sudah berekspresi ria di hari itu. Meskipun juga boneka salju yang dibuat tidak bisa sekeren yang ada difilm-movie kartun, tapi saya juga tidak bisa membayangkan harus berperang melawan hujan salju setiap hari. Suhu -10 yang kami rasakan saat itu cukup sukses membuat tangan membeku tiap kali mengambil foto. Salju yang turun juga membuat malas untuk keluar rumah lebih jauh karena nyatanya foto yang diambil hanya sekitar pekarangan saja.

It was a super winter for me! I noticed snow, made a snowman (Alin's handmade absolutely), and melted in my noodle afterwards!

Sunday, May 10, 2020

Tips Persiapan Musim Dingin di Nordik|Fashion Style

Sebetulnya postingan ini sudah jadi PR sejak minggu lalu, karena saya tahu kalau Norwegia sudah mulai turun salju di awal bulan November - bahkan akhir Oktober! Tapi lucunya, saat negara Eropa lain masih menikmati mild temperature musim gugur, di beberapa bagian wilayah Nordik malah sudah memutih.

Di kawasan Eropa Utara, orang-orang mesti siap menyambut salju yang lebih cepat turun dari kawasan Selatan. Daerah yang semakin dekat dengan kutub utara juga mendapatkan sinar matahari tak sampai 5 jam setiap hari saat musim dingin, gelap mencekam, dan ketebalan salju bisa sampai 25 meter. Denmark termasuk beruntung karena merupakan wilayah paling selatan dari wilayah Nordik. Hari ini baru saja saya melihat postingan foto di akun Instagram 'Visit Copenhagen' yang masih memamerkan pemandangan earth tone a la musim gugur. Di Norwegia, jangan tanya, dari Utara ke Selatan sudah kena tumpukan salju sejak minggu lalu meskipun belum terlalu tebal.

Bagi yang baru pertama kali pindah ke salah satu negara Nordik, ini "Winter Kit" untuk kalian agar tidak kaget dan lebih siap memasuki ekstrimnya cuaca di wilayah Eropa Utara! Ngomong-ngomong, saya tidak terlalu membahas secara detail tentang baju karena artikel tentang bertahan dari dinginnya Eropa sudah pernah saya bahas sebelumnya. Kalian juga bisa baca skincare favorit saya sepanjang musim serta belajar dari gadis-gadis Eropa bagaimana caranya berpakaian yang hangat tapi tetap modis sepanjang musim dingin.

1. Woolen inner

Memang tak semua orang Nordik memakai dalaman tambahan saat musim dingin. Selain karena sudah terbiasa dengan kondisi cuaca yang dingin, dalaman wol (longjohn) juga dinilai tidak terlalu praktis. Di Norwegia, anak-anak yang masih rentan cuaca dingin selalu dibekali orang tuanya dalaman wol saat harus keluar rumah. Sementara para orang dewasa lebih sering menggunakan longjohn ketika harus berada di luar ruangan dalam waktu yang lama, contohnya saat trekking atau main ski.

Pertama kali ke Eropa, saya membeli satu set dalaman ini dengan harga amazing terjangkau lewat toko on-line, Toko Djohan. Bukannya mau promosi, tapi kalau yang tinggal di Jakarta, mereka juga punya toko fisik di Mangga Dua.

Saya sangat sarankan melengkapi isi lemari dengan 1-2 set dalaman wol untuk berjaga-jaga karena respon tubuh setiap orang terhadap cuaca ekstrim tentulah tak sama. Tenang saja, orang lokal yang dari bayi sudah tinggal di Nordik pun masih ada saja yang tak tahan dingin. Jadi jangan minder kalau harus keluar menggunakan baju tebal dan lengkap, ketimbang teman lain yang bisa saja keluar bare thighs.

2. Waterproof pants

Entah tertarik ingin main ski atau tidak, celana waterproof juga sangat penting bagi yang tinggal di wilayah Nordik selain Denmark dan Swedia Selatan. Orang Norwegia, Finlandia, dan Swedia Utara terkenal sangat sporty dan banyak menghabiskan waktu mereka di luar ruangan saat musim dingin. Celan cargo yang tahan air menjadi sangat penting apalagi jika harus main salju di luar.

Saya sebetulnya tidak punya sama sekali celana cargo ini setibanya di Norwegia. Celana yang ada sekarang juga karena warisan dari host mom yang memanguseful,terutama saat harus menemani host kids bermain salju ataupun trekking di gunung. Tapi bagi yang harus tinggal di kawasan bersalju tebal, celana tahan air menjadi sangat penting karena bisa menyelamatkan kaki dari dingin dan basahnya salju di luar.

3. Waterproof winter boots

Menurut saya, modal sepatu musim dingin di Nordik ini tidak cukup hanya satu. Ada yang namanya boots untuk bergaya saat jalan di kota dan boots khusus untuk salju yang tahan air. Di Norwegia, saya tak pernah menemukan orang-orang lokal hanya memakai satu jenis sepatu di sepanjang musim dingin. Sepatu yang mereka gunakan juga bermacam-macam tergantung ketebalan salju di jalanan dan seberapa dinginnya untuk gaya-gayaan. Imbasnya, jangan heran kalau orang-orang yang tinggal di temperatur ekstrim tidak modis sama sekali karena perlengkapan winter yang digunakan cenderung praktikal ketimbang mesti selalu terlihat stylish. Being stylish all the time tidak akan menyelamatkan kita dari mati rasa karena ujung kaki membeku dan patah pinggang karena jalanan licin.

To be honest, saya kadang lucu dengan para turis atau pendatang yang bergaya di tengah hamparan salju menggunakan sepatu lari atau sepatu kanvas yang sangatlah tidak tepat digunakan! Kalau kamu lihat orang lokal, sepatu musim dingin mereka bisa saja terlihat norak dan tidak modis sama sekali, tapi tentu saja menghangatkan dan tahan air. Jadi sekali lagi, jangan heran kalau sepatu salju itu bentuknya tebal dan besar karena fungsinya memang bukan untuk gaya-gayaan.

4. Spikes atau grips

Sepatu winter yang tahan air dan tetap menghangatkan kaki modelnya memang tak modis sama sekali. Bentuknya kebanyakan besar, tebal, dan berat. Tapi kalau masih harus menjunjung gaya di atas segala-galanya, pilihlah winter boots yang memiliki grips tebal untuk menunjang gesekkan pada daerah bersalju. Saya sangat tidak menyarankan menggunakan sepatu dengan sol berpermukaan halus yang sebetulnya lebih cocok digunakan di jalanan mulus atau cobblestone.

Saat jalanan sedang licin, ada baiknya juga memasang karet spikes pada sepatu yang bisa dilepas kalau harus masuk ke ruangan. Spikes ini akan menancap ke permukaan es dan membuat kita setidaknya 70% terhindar dari insiden terpleset. Perlu diperhatikan juga bahwa spikes ini akan terdengar berisik dan membuat lantai ruangan lecet kalau harus dipakai indoor. Jadi jangan lupa dilepas ya!

5. Cold liver oil dan susu dengan tambahan vitamin D

Di daerah Eropa Utara yang temperaturnya ekstrim dan gelap berkepanjangan, tubuh kita bisa kekurangan vitamin D. Apalagi bagi para pekerja yang berangkat ke kantor saat masih gelap, lalu pulang sudah gelap lagi. Meskipun tak semua orang di kawasan Nordik mengkonsumsinya, tapi bloodless liver oil berbentuk kapsul atau cair (untuk anak-anak) bisa sangat bermanfaat bagi kita yang sudah terbiasa terpapar panas matahari Indonesia ini. Mudahnya, kebanyakan minyak ikan bisa dibeli di supermarket biasa ataupun apotek.

Satu lagi yang bisa dikonsumsi adalah susu skim dengan tambahan vitamin D sebagai komposisinya. Rasanya memang tidak semanis full cream, tapi coba saja diminum bergantian dengan susu yang lebih manis kalau tak suka rasa hambar. Selain dari susu, vitamin D tentu saja bisa kita dapatkan dari kacang kedelai, telur, jamur, atau udang.

6. Perbanyak makan ikan makarel, salmon, forel, atau herring

Selain punya pakaian yang tepat dan minum susu sebagai asupan gizi, menambahkan menu ikan-ikanan juga sangat disarankan oleh orang Norwegia saat musim dingin. Ikan yang disarankan sebaiknya mengandung asam lemak Omega-three seperti salmon. Ikan makarel yang tersedia di dalam kaleng juga boleh jadi opsi mengingat kita tidak hanya makan dagingnya, tapi juga tulang dan kulitnya.

Mengutip kata-kata orang yang tinggal di kawasan Nordik, "Yang salah itu bukan cuacanya, tapi bajunya". Jadi jangan banyak menggerutu dan menyalahkan alam kalau hari ini harus bersalju dan besoknya hujan melicinkan jalanan. Pakailah pakaian yang tepat serta konsumsilah makanan yang baik untuk memperkuat sistem imun meskipun di cuaca esktrim sekali pun.

Orang Norwegia tak pernah mengeluh apapun kondisi cuaca di luar. Jangan sampai juga salju yang tebal dan dingin menggigit membuat kita malas keluar dan berolahraga. Fresh air is good, begitu pun juga ski dan olahraga musim dingin lainnya. Coba baca postingan saya tentang mengapa musim dingin itu begitu magis dan berbeda dari musim lainnya! I bet, you would love winter anyway ;)

Happy (soon) iciness!

Foto: Berbagai sumber

Saturday, February 25, 2012

How to Dress Formally in the Winter Season

Just because its winter outside doesn't mean you can't dress formally. Dress formally in the winter season with help from an experienced fashion professional in this free video clip.