Showing posts with label auroa borealis. Show all posts
Showing posts with label auroa borealis. Show all posts

Wednesday, July 1, 2020

Tips Menengok Harga Tur Pariwisata di Islandia|Fashion Style

Meneruskan kembali cerita saya di Reykjavík , tidak lengkap rasanya membahas Islandia tanpa embel-embel Aurora Borealis. Selain memiliki keindahan alam yang dramatis, Islandia juga adalah satu tempat terbaik memburu aurora saat musim dingin. Tapi apakah semudah itu melihat aurora di Reyjkjavík?

Di daftar What Should I Do Before Dying saya sudah menuliskan "melihat Aurora Borealis" lima tahun silam, jika ada kesempatan liburan di Eropa. Harapan pun saya gantung tinggi-tinggi saat memutuskan liburan ke Reykjavík November tahun lalu. Selanjutnya, saya mulai mencari info bagaimana cara bisa memburu si aurora di Islandia.

Meskipun memiliki pemandangan yang indah, namun untuk mengeksplor keindahan Islandia tidak bisa hanya di satu tempat semisal Reykjav?K. Banyak tur pariwisata di Islandia dirancang bagi pecinta alam untuk mengeksplor tempat-tempat terbaik yang jauh dari pusat kota. Mengunjungi tempat ini pun biasanya tidak bisa satu atau dua hari, serta biaya yang dibutuhkan juga tidak murah.

Selain ikut tur, sebenarnya bisa saja kita menyewa mobil lalu mengemudi sendiri ke tempat yang lebih jauh. Namun tentu saja akan lebih baik kalau bepergian bersama teman atau keluarga, jadi biaya sewa mobil bisa dibagi rata. Sayangnya karena saya sendirian, hanya punya waktu dua hari pula, mau tidak mau harus menyerah dengan ikut tur.

Di Reykjavík, selain tur melihat aurora, banyak juga tur yang menawarkan pariwisata lain seperti melihat paus atau burung puffin, tur seharian ke Golden Circle, tiket masuk ke Blue Lagoon, ataupun sekedar wisata kuliner khas Islandia. Ada dua website agensi yang direkomendasikan, Special Tours Getaway to Iceland , dan Reykjavík Excursion.

Karena tidak terlalu tertarik dengan Blue Lagoon?Sendirian pula?Saya memutuskan untuk fokus ke auora saja. Ada dua alternatif melihat aurora yang ditawarkan pihak agensi; lewat darat dengan menggunakan bus, ataupun via laut dengan menggunakan kapal.

Harga mengikuti tur aurora dengan bus dan kapal juga berbeda. Northern Light by Boat di Special Tours  berlangsung selama 2-2,5 jam, dipatok harga 9900 ISK atau 82€. Sementara jika berminat melihat aurora dengan menggunakan bus, bisa dipesan lewat agensi Reykjavík Excursionseharga 6400ISK atau 53€.

Saya melihat kedua agen pariwisata ini adalah yang paling terkenal di Islandia. Selain bisa melihat aurora thru darat atau laut, Reykjavik Excursion juga menyediakan banyak paket tur kombinasi tergantung dengan musim. Dibandingkan dengan Special Tours, tur aurora menggunakan kapal di Reykjav?Ok Excursion dipatok dengan harga yang lebih tinggi, eleven.900 ISK atau ninety six?. Dih!

Jika tertarik melihat paus di lautan Reykjav?K, sila merogoh kocek 9900 ISK untuk three-three,5 jam tur. Atau bisa juga mengikuti tur seharian The Golden Circle seharga 10.500 ISK atau 87? Dimulai dari mengunjungi pusat geotermal di Strokkur, hingga ke Gullfoss (Golden Falls) yang bisa menyembur dari tanah hingga ketinggian 32 m.

Karena Aurora Borealis dan kemunculan paus adalah hal yang alami dan tidak bisa diprediksi, pihak agensi tur biasanya tetap akan memberikan jaminan uang kembali kalau seandainya tur terpaksa dibatalkan karena keadaan cuaca. Special Tours juga memberikan kesempatan mengganti tiket yang sudah dibeli dengan voucher makan 3-course di Kopar, salah satu restoran terbaik di downtown.

Satu lagi, karena tiket tur termasuk mahal, pihak agensi juga memberikan kesempatan kepada pelanggan yang sudah ikut tur namun tidak terlihat aurora atau paus, untuk ikut lagi di tur-tur selanjutnya. Jadi, tiket mahal yang sudah dibeli tidak hanya sah hari itu saja. Kapan pun, jika ada kesempatan kembali lagi ke Islandia, kita bisa ikut lagi tur mereka dengan hanya menunjukkan kode booking. Even for the next 5 years!

Tips Islandia: Perburuan Aurora di Atas Kapal|Fashion Style

Setelah mengecek harga paket tur yang ada di beberapa website agensi di Islandia, saya akhirnya memutuskan membeli paket Northern Lights by Boat dan Whale Watching di Special Tours dengan masing-masing harga 9900 ISK. Karena membeli dua paket tur, saya mendapatkan diskon 1000 ISK dari pihak agensi.

Sepuluh hari sebelum keberangkatan, saya terus-terusan mengecek prakiraan cuaca di Reykjav?Okay. Beberapa hari ke belakang, Reykjav?K sedang diguyur hujan deras ditambah angin kencang. Kalau memang saat saya disana ternyata hujan, sayang sekali kalau harus membatalkan tur aurora dan paus yang sudah direncanakan.

Finally saya sudah di Reykjavík. Beruntung sekali weekend kali ini Reykjavík sedang good mood, tiada hujan, tiada salju. Suhu saat itu hanya 1°C, tapi anginnya kencang gila-gilaan. Muka saya sampai merah-merah serasa ditampar. Karena merasa sudah pas dengan pakaian yang digunakan, saya pun sampai sengaja tidak membawabeanie hat dan syal. Tolol!

Tur pertama saya adalah Northern Lights through Boat yang akan dimulai jam 9 malam. Lima belas menit sebelum tur, saya sampai di depan kapal yang akan digunakan untuk tur. Seorang kru cewek dari pihak agensi sudah berdiri tepat di depan kapal untuk mengecek nomor reserving dan tiket tamu.

Bagian dalam kapal terdiri dari dua lantai, bagian paling bawah dan tengah. Tidak terlalu ingin terombang-ambing ombak, saya pun memilih duduk di lantai kedua. Seorang gadis muda Jerman dan ibunya mempersilakan saya duduk di dekat mereka ketika tahu saya datang sendirian. Banyak tempat duduk sudah mulai terisi penuh. Kebanyakan orang memang datang bersama teman, keluarga, ataupun pacar, tidak ngenes seperti saya yang jadi single fighter malam itu.

Jam nine teng, kapal mulai bergerak meninggalkan pelabuhan. Seorang kru, yang ternyata adalah cewek di depan kapal tadi, datang dan menyambut tamu. Dia menjelaskan tentang keamanan, isi kapal, dan tur yang akan berjalan hingga tengah malam.

Karena aurora adalah fenomena alam yang tidak bisa diprediksi, si cewek menghimbau agar tamu tetap bisa mengikuti tur-tur di hari berikutnya jika malam itu belum puas. "Please remember, you are in the North Atlantic! Even it's colder, but try to enjoy and have fun." tambahnya lagi. Ketika mendengar kata-kata itu, entah kenapa seketika saya merasa sudah terlalu jauh dari rumah.

Dua puluh menit awal, kapal mulai bergerak lebih cepat hingga empat puluh menit berikutnya. Kapal mulai terombang-ambing ombak kencang sampai membuat seseorang yang berjalan di atas kapal harus lebih hati-hati melangkah.

Dari awal, si cewek juga sudah memberikan instruksi untuk menggunakan jaket penahan dingin, mirip jaket astronot, yang sudah disediakan oleh kapal. Sialnya, jaket tersebut ada di lantai bawah. Artinya, saya harus berjalan pelan ke bawah dan memasang jaket dalam keadaan kapal disko begini. Aduh!

Saat melihat banyak orang yang mulai angkat pantat turun ke bawah, saya pun memaksakan diri berjalan. Kepala saya sudah mulai nyut-nyutan sebenarnya. Ditambah lagi harus memasang jaket dari bagian kaki hingga ke leher. Karena kapal sedang bergerak cepat, saya dan beberapa orang harus terombang-ambing kesana kemari hingga terjatuh, sebelum jaket benar-benar terpasang.

Lebih dari satu jam diombang-ambing ombak, kapal akhirnya menurunkan jangkar di tengah lautan jauh dari keramaian pusat kota. Orang-orang pun mulai keluar menuju dek bagian atas kapal. Sembari menunggu aurora muncul, seorang kru laki-laki bercerita menggunakan pengeras suara bagaimana aurora bisa muncul, cara agar mereka muncul, ataupun cerita-cerita lain yang berhubungan. Lucunya, si kru ini sampai bernyanyi untuk "memanggil" aurora.

Setelah selesai gilirannya, kru cewek yang tadi menyambut kami, berganti mic memberikan informasi serta cerita-cerita lain tentang aurora. Suaranya yang lembut seperti sedang memohon agar si aurora muncul ketika 30 menit berselang belum juga ada tanda-tanda cahaya menari di langit Reykjavík. Layaknya kepercayaan orang-orang Viking di Islandia, si cewek juga menyuruh para tamu kapal menyilangkan tangan ke langit untuk memanggil aurora. Aneh ya.

Meskipun sudah memakai jaket anti angin, tapi badan saya tetap merasa kedinginan. Karena tidak memakai topi, telinga dan kepala pun ikut dingin. Tidak juga melihat aurora malam itu, saya kembali lagi ke dalam kapal menghangatkan diri. Beberapa tamu juga terlihat tertidur karena mabuk laut. Di sisi lain, saya melihat seorang keluarga Belanda yang sepertinya tidak tertarik dengan aurora, hanya mengobrol santai layaknya di kafe.

Perut saya mulai tidak enak, ditambah pusing dan mual, sepertinya saya juga mabuk laut. Satu jam di atas kapal disko membuat badan saya terombang-ambing kesana-kemari. Harapan hebat melihat aurora pun saya tanggalkan jauh-jauh ketika tidak sanggup lagi keluar masuk dek tanpa mesti ditampar angin Islandia.

Sebenarnya saya mendengar jelas si kru cewek beberapa kali memanggil tamu untuk menangkap aurora dengan kekuatan lemah yang muncul di langit. Aurora sendiri sebenarnya tidak hanya berwarna hijau, tapi juga bisa jadi abu-abu ataupun merah muda tergantung dengan kekuatan cahaya itu sendiri. Meskipun kita sering melihat di foto kemagisan si aurora, tapi faktanya, sangat sulit melihat aurora dengan mata telanjang saat kekuatan cahaya sedang lemah.

Setelah cukup lama kapal terdiam, akhirnya si kru memutuskan untuk menghentikan perburuan aurora malam itu. Untunglah kapal bergerak dengan laju lambat saat kembali ke pelabuhan. Para tamu pun mulai kembali ke tempat duduk mereka dengan muka pucat. Gadis muda Jerman dan ibunya menyapa saya lagi, lalu menceritakan tentang aurora yang tak berhasil mereka lihat, hingga si gadis yang juga sedang mabuk laut seperti saya.

Melihat saya menaruh kepala di atas meja, seorang kru datang menghampiri untuk menanyakan keadaan. Saat tahu sedang tidak fit, dia menawari permen jahe untuk diemut. Tidak membantu, tapi lumayanlah. Good service.

Saat perjalanan balik menuju pelabuhan, seorang kru menunjukkan beberapa foto yang berhasil ditangkap oleh dua orang tamu. Terlihat bersitan aurora berwarna hijau di langit Reykjav?Okay muncul malam itu. Lensa kamera dengan pengaturan lensa yang baik memang bisa menangkap aurora yang tidak bisa ditangkap oleh mata telanjang. Di dalam kapal pun juga sudah ditempeli guidelines bagaimana mengatur lensa DSLR agar mampu menangkap objek secara maksimum.

Oke, aurora memang muncul dengan kekuatan lemah, tapi badan saya juga ikut melemah ini. Lupakanlah si aurora, saya hanya ingin secepatnya kembali ke hostel dan istirahat!

PS:

Karena keadaan kapal yang bergerak kencang, saya tidak bisa mengambil foto saat di dalam kapal. Saat kapal sudah turun jangkar, saya juga tidak bisa mengambil kamera karena tersimpan di mantel (yang sudah dibungkus rapih jaket astronot)